Koperasi Peternak Telur Blitar, Kian Berdaya berkat Bermitra
Sejak dibentuk pada 2017, Koperasi Peternak ayam petelur di Kota Blitar Jawa Timur dengan nama Koperasi Putera Blitar, anggotanya mencapai 427 orang yang tersebar di seluruh Kota Blitar.
Koperasi Putera Blitar memiliki peran sangat besar dalam distribusi dan memasarkan telur sebagai komoditi unggulan. Seperti diketahui, 30 % pasokan telur nasional bersumber dari Kabupaten Blitar. Dalam satu hari Koperasi Putera Blitar mampu menghasilkan 200-250 ton telur perhari.
“Awal terbentuknya koperasi, jumlah anggota hanya 35 orang. Kami selalu memberikan pencerahan dan sosialisasi kepada masyarakat peternak akan manfaat koperasi. Sehingga terjadi peningkatan jumlah anggota menjadi 427 orang,” ungkap Sukarman, Ketua Koperasi Putera Blitar.
Selain mengadakan pakan dengan harga murah, koperasi juga membantu memberikan kejelasan pasar bagi para anggota. Daya tarik ini menjadikan banyak peternak masuk menjadi anggota koperasi. Adapun harga pakan yang dijual dipasaran berkisar Rp 6000 sampai Rp 6.500, sementara koperasi sanggup menjual dengan harga di bawah itu, yaitu Rp 5.300/kg.
Berhasilnya Koperasi Putera Blitar menarik sejumlah lembaga keungan menawarkan diri. Bank Indonesia, misalnya, membantu mensosialisasikan dan membina para peternak. Salah satu BUMD di Jakarta, bahkan melakukan kemitraan dengan Koperasi Putera Blitar dalam hal pemenuhan kebutuhan telur.
Setiap anggota lazim mengirimkan telur-telur yang sudah siap jual ke koperasi. Telur-telur itu nanti akan diseleksi untuk membedakan kualitasnya. Untuk telur dengan kulit berwarna merah akan didistribusikan ke beberapa kota di Jawa dan untuk telur berwarna krem akan dipasok di pasar lokal.
Dalam proses transaksi penjualan hasil telur para anggota, koperasi menggunakan aplikasi yang diberi nama “Pasar Mikro”. Anggota tidak lagi menunggu uang transfer dari pembeli, sistem otomatis yang diberikan oleh aplikasi itu dapat mempercepat pembayaran yang dilakukan oleh pembeli. Aplikasi itu akan memangkas harga sampai ke tingkat konsumen.
Selain dengan BUMD DKI Jakarta, dan Tasikmalaya, Koperasi Putera Blitar juga bekerjasama denghan Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas). Inkoppas tengah concern membangun jaringan distribusi kebutuhan anggota terutama para pedagang yang tersebar di wilayah DKI Jakarta.
Agar produk-produk yang dihasilkan oleh dapat memenuhi permintaan pasar, koperasi juga perlu membuka fasilitas guna memperlancar dan memperbailki proses produksi yang dilakukan oleh anggota. Misalnya, menyediakan mesin-mesin untuk finishing produk yang dimanfaatkan secara kolektif oleh seluruh anggota. Dilihat dari sisi bisnis anggota, koperasi bertindak sebagai front terhadap pasar yaitu front di dalam penawaran.(*)
(Edi Supriadi)
Komentar