PKPRI DKI Jakarta, Optimis di Tengah Pandemi


Pusat Koperasi Pegawai RI Provinsi DKI Jakarta optimis dengan progres koperasi berikut bisnis-bisnisnya. Sejumlah strategi disiapkan. Pandemi yang hampir menginjak satu tahun, bukan alasan bagi koperasi untuk terus maju dan membawa kesejahteraan.


“Sebagaimana kita ketahui semua bahwa situasi dan kondisi seluruh dunia termasuk Indonesia mulai awal tahun 2020 dilanda pandemi Covid-19 hingga saat ini masih dirasakan dampak negatif, dan belum diketahui kapan pandemi akan berakhir. Pandemi menimbulkan dampak sangat luar biasa terutama dari segi pertumbuhan ekonomi yang memukul para pelaku usaha dimana hal tersebut mempengaruhi sisi pendapatan termasuk usaha-usaha yang dikelola PKPRI DKI Jakarta,” Ungkap Hasanuddin, BSy, SH. Ketua Umum PKPRI DKI Jakarta dalam sambutannya saat Rapat Anggota Khusus Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja PKRI DKI Jakarta Tahun Buku 2021, di Gedung PKPRI DKI Jakarta 16 Desember lalu.

img-1611034898.jpg

Untuk kali kedua rapat anggota PKPRI DKI Jakarta dilaksanakan dalam bentuk virtual, dikarenakan wilayah DKI Jakarta masih memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB). Sehingga setiap instansi hanya dibolehkan mengadakan kegiatan rutin seperti rapat hanya dihadiri unsur pimpinan dan pihak terkait. Oleh sebab itu untuk mematuhi aturan pemerintah dan mentaati protokol kesehatan Rapat Anggota membahas Rencana Kerja Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) PKPRI DKI Jakarta dilaksanakan secara virtual.

Sementara itu, Ketua Induk Koperasi Pegawai RI (IKPRI) H. Bambang Suhardiyo mengatakan IKPRI sangat mengapresiasi atas terselenggaranya rapat anggota membahas rencana kerja dan rencana anggaran PKPRI DKI Jakarta tahun buku 2021. Rapat rencana kerja dan anggaran merupakan pedoman bagi setiap koperasi untuk mengukur dan menganalisa sejauh mana target usaha yang akan dicapai ditahun depan.

Mengingat saat ini pandemic Covid-19 masih menghantui Indonesia dan juga seluruh dunia, oleh karena itu rencana kerja yang disusun oleh jajarajan pengurus PKPRI DKI Jakarta dinilai realistis dengan kondisi saat ini. Selain itu, tidak semua koperasi mampu menyelenggarakan rapat rencana kerja dan anggaran dengan alasan efisiensi biaya, sebagai anggota IKPRI terbaik PKPRI DKI Jakarta secara rutin mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memperhatikan aspirasi anggota serta perkembangan yang terjadi dengan tetap mengupayakan efisiensi dan penyesuaian di berbagai bidang usaha. Diharapkan RK-RAPB ini dapat memutuskan keputusan strategis dalam upaya mengembangkan koperasi sebagai wadah kebutuhan ekonomi anggota.

Melihat kinerja PKPRI DKI Jakarta tahun 2020 yang tidak mencapai target sesuai yang diharapkan baik bidang organisasi, manajemen, usaha, dan keuangan, maka RK-RAPB Tahun 2021 disesuaikan dengan asumsi pencapaian kinerja tahun tersebut. Terlebih mengingat kondisi tahun 2021 masih diselimuti pandemic. Seperti diketahui,  estimasi pencapaian kegiatan usaha tahun 2020 hanya mencapai 50 % dari target yang ditetapkan.

Kesinambungan Bidang Usaha

Bidang usaha PKPRI DKI Jakarta merupakan usaha berkesinambungan dari tahun 2020 dan tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan usaha tersebut meliputi, SPBU, simpan pinjam, dan persewaan. Dari ketiga usaha itu usaha SPBU di tahun 2021 diprediksi penjualannya akan mengalami peningkatan dari tahun 2020. Usaha SPBU merupakan usaha paling dominan dan potensial serta menjadi sumber pendapatan utama bagi PKPRI DKI Jakarta. Saat ini pembangunan SPBU Baru milik PKPRI DKI Jakarta yang berlokasi di Jalan Syeh Quro Karawang Jawa Barat, secara fisik telah rampung seratus persen dan dalam proses izin operasional dari pihak PT. Pertamina. Program kerja tahun 2021 juga akan meningkatkan kualitas bangunan sarana dan prasarana sehingga dapat berkontribusi menyumbang pendapatan, serta mengelola asset-aset yang dimiliki secara professional.

Selain bidang usaha tak kalah penting adalah peningkatan kinerja organisasi dan usaha dengan prioritas pemberdayaan anggota dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Melalui pendidikan dan pelatihan baik anggota perorangan di Koprim Anggota maupun bagi pengurus dan pengawas dan manajer. Bagi koprim yang melaksanakan kegiatan diklat perkoperasian PKPRI DKI Jakarta memberikan bantuan subsidi dana pendidikan.

Melalui diklat, kemampuan dan keterampilan perkoperasian Anggota dapat berkembang dan mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya serta memberikan pelayanan terbaik bagi anggotanya. PKPRI DKI Jakarta juga melakukan pendampingan dan bimbingan teknis baik dibidang organisasi dan usaha.

Langkah strategis lainnya yang akan dilakukan dalam program kerja tahun 2021 adalah kegiatan verifikasi dan validasi terhadap anggota pasif yang selama ini tidak memenuhi kewajiban sebagai anggota. Sehingga kedepan diharapkan Koprim Anggota menjadi aktif dan jumlah anggotanya menjadi realistis.

Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya PKPRI DKI Jakarta pada tahun 2021 meraih pendapatan sebesar Rp 10,59 miliar, meningkat jika dibandingkan dengan estimasi realisasi pendapatan tahun 2020 sebesar Rp 8,51 miliar, terjadi kenaikan Rp 2,078 miliar atau sebesar 24%. Sedangkan untuk biaya pada tahun 2021 sebesar Rp 8,86 miliar, jika dibandingkan estimasi biaya tahun 2020 berkisar di angka Rp 7,26 miliar, atau mengalami peningkatan sebesar Rp 1,59 miliar. Tahun 2021 PKPRI DKI Jakarta akan menargetkan perolehan sisa hasil usaha (SHU) pada anggka 1,73 miliar, angka SHU tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan perolehan SHU tahun 2020 sebesar Rp 1,25 miliar.

Pengurus PKPRI DKI Jakarta berharap semua kegiatan dapat dikelola secara profesional, dengan adanya keterpaduan dalam melaksanakan kegiatan usaha antara pengurus, pengawas, dan pengelola. Maka pelaksanaan kegiatan tahun 2021 berjalan lancar dan target pendapatan maupun sisa hasil usaha (SHU) dapat tercapai. “Tidak dapat dipungkiri bahwa akibat pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi di Indonesia berindikasi melemah, tapi kami tetap optimis bahwa PKPRI DKI Jakarta akan mampu mengatasi kendala dan hambatan yang dihadapi dan apa yang direncanakan dapat mencapai hasil yang optimal,” ungkap Hasanuddin, BSy. SH.

Edi Supriadi          

Kategori
DINAMIKA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar