Sinergitas IQ-EQ-SQ dalam Character Building dan Peningkatan Budaya Kerja Karyawan KPRI
Oleh : Prof Dr H Agustitin Setyobudi SE, MM, MPd *)
Pembangunan karakter (character building) memiliki peranan penting dalam meningkatkan budaya kerja karyawan, termasuk karyawan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) dan seluruh karyawan koperasi pada umumnya. Pembangunan Karakter bagi karyawan koperasi melalui pendidikan, khususnya karyawan KPRI, memang wajib dilaksanakan. Termasuk anggota, pengurus, pengawas, dan itu merupakan amanat Undang Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Adapun tujuan dari pendidikan karakter bagi karyawan, pada pokoknya ialah dalam rangka meningkatkan budaya kerja karyawan,dengan harapan dapat berimbas pada peningkatan produktivitas kerjanya. Apabilaila tujuan tersebut dapat dicapai, budaya kerja karyawan akan menjadi lebih berkualitas dibandingkan dengan sebelumnya. Sebaliknya, bila kedua atau salah satu tujuan tersebut dikesampingkan, yang terjadi adalah menurunnya budaya kerja karyawan.
Bagi karyawan yang berkarakter unggul , akan semakin meningkatkan budaya kerja yang berkualitas unggul pula. Dalam hal Ini, diperlukan upaya pendidikan karakter yang berintegralitas dengan Intelectual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), dan Spiritual Quotient (SQ), secara terintegrasi dan komprehensif.
Makna integralistik terkait dengan nilai-nilai yang dijadikan acuan dan makna komprehensif terkait dengan multi aspek yang saling terkait dan selaras. Pendekatan integralistik diharapkan dapat memberikan pemecahan masalah yang lebih tuntas dibandingkan dengan pendekatan tunggal.
Dimensi, Makna dan Fungsi Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang dipergunakan dalam menghadapi dan memecahkan beragam masalah, serta untuk lebih memahami makna dan nilai-nilai kehidupan. SQ berhubungan dengan kecerdasan untuk menempatkan perilaku hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan mendalam. Kecerdasan spiritual juga menjadi salah satu elemen penting dalam menilai, bahwa tindakan atau jalan hidupnya lebih bermanfaat dibandingkan dengan sebelumnya. SQ merupakan landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan yang tertinggi.
Adapun Kecerdasan Emosional (EQ) merupakan kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi dan kolaborasi. Sementara Kecerdasan Intelektual (IQ), merujuk pada kemampuan yang digunakan untuk menjelaskan kompetensi pikiran. IQ mencakup sejumlah kemampuan. Diantaranya, kemampuan menalar, kemampuan merencanakan, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berpikir abstrak, kemampuan memahami gagasan, kemampuan menggunakan bahasa, serta kemampuan daya tangkap dan belajar. Kecerdasan ini juga erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu.
Mengacu uraian di atas dapat di simpulan, bahwa integralitas pendidikan karakter dan kecerdasan IQ,EQ,SQ memiliki peran yang begitu berarti untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif dan produktif. Melalui pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, karyawan akan menjadi semakin cerdas dimensi logis, emosi, dan spiritualitasnya.
Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting bagi karyawan dalam memberikan pelayanan kepada anggota. Seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil. Pembangunan karakter sebagai soft skill penting melalui pendidikan karakter bagi karyawan yang baik, sangatlah tergantung pada sejauh mana kemampuan KPRI dalam mendisain program agar memiliki komitmen mengembangkan materi pendidikan yang mendukung penguatan sinergi IQ, EQ dan SQ. Penguatan tersebut pada saat ini sangat dibutuhkan dalam rangka revitalisasi peran KPRI mengembangkan rencana strategisnya.
*) Ketua Umum Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Komentar