Yiwu: Kota Kecil yang Sibuk (Kunjungan Hari Keempat Prof Dr Agustitin Setyobudi).

Yiwu kini dikenal sebagai kota perdagangan internasional di Cina. Wajar jika Yiwu masuk dalam bucket list wisatawan.
Memasuki hari keempat dalam kunjungannya ke Cina, Ketua IKPRI Prof Dr H Agustitin Setyobudi berada di kota  Yiwu yang di Provinsi Zhejiang itu. Yiwu berpenduduk 2.038.413 orang dengan luas 1.105 km persegi. Meskipun terbilang kecil, Yiwu kini menjadi salah satu satu kota sibuk dengan aktivitas perdagangan.
Keberadaan Yiwu International Trade Market alias Yiwu ITM menjadi magnet penarik pengunjung menyambangi kota ini. Pasalnya pasar internasional ini menjual barang grosiran mulai dari tekstil, mainan anak, baju, aksesoris, stationary, barang keperluan rumah tangga, dan dekorasi pesta dengan harga murah.
Panjang Yiwu ITM sekitar 7 km dengan 70 ribu stan menjual berbagai barang. Bahkan saat ini banyak pesanan online antar negara yang dilayani di Pasar Yiwu. Karena pasar internasional, wajar jika terdapat 14 ribu pengusaha asing yang berdagang di YITM dari berbagai negara . lebih dan ada Pasar ini bukan seminggu penuh dari jam 9 pagi hingga 5 sore waktu setempat.
Budaya Berdagang
Kabupaten Wushang yang kemudian berganti nama menjadi Kabupaten Yiwu pada 624 M  berdiri semasa Dinasti Qin pada pada 222 SM. Karena daerahnya hanya memiliki sedikit lahan subur, akhirnya aktivitas perdagangan menjadi pilihan penduduk di Yiwu.
Bahkan sebelum tahun 1600-an, para lelaki Yiwu  menjual jarum jahit, benang, gula dan komoditas kecil lainnya yang ditaruh di keranjang bambu  dan menggunakan tiang pancang. Mereka menjual ke desa-desa sekitar dengan imbalan bulu ayam. Saat itu bulu ayam digunakan sebagai pupuk untuk tanah mereka sendiri, atau dibuat menjadi baju bulu untuk diekspor. Tradisi transaksi Bulu Gula Ayam  menjadi bagian dari budaya Yiwu.
Sekitar tahun 1700an mulai berdiri pasar grosir.  Pasca Republik Rakyat Cina berdiri pada tahun 1949, pasar bebas pernah dianggap kapitalistik dan karenanya secara resmi ditekan. Kondisi tersebut  memaksa orang-orang Yiwu untuk melanjutkan perdagangan mereka secara diam-diam.
Kondisi berubah setelah reformasi ekonomi pada tahun 1978 oleh Deng Xiaoping.  Pasar Yiwu pun bergairah dan berkembang lagi. Bahkan menjadi salah satu pasar bebas pertama dalam sejarah RRC.
Kini Yiwu dikenal dengan pasar internasionalnya alias YITM. YITM mempunyai lima distrik atau blok.Masing-masing distrik atau blok terdiri dari empat atau lima lantai.  Antar distrik atau blok dihubungkan dengan connecting floor. Sehingga pengunjung tidak perlu menyeberang jalan untuk mengunjungi blok lain.
Susan



Kategori
JEDA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar