BUKU : "Koperasi Indonesia, Belajar dari Masa Lalu Menatap Masa Depan"

Nyaris sewindu dari buku pertama, Wajah Koperasi Indonesia (WKI), versi kedua buku Wajah Koperasi Indonesia akhirnya tuntas.

Menggunakan judul “KOPERASI INDONESIA, Belajar dari Masa Lalu Menatap Masa Depan”, buku ini masih dinafasi dengan spirit yang sama : harapan dan gelisahan Djabaruddin Djohan (DD) ihwal gerakan koperasi di Indonesia yang meskipun punya potensi besar untuk maju, nyatanya masih jalan di tempat. Itu anggapan obyektif DD setelah sempat malang  melintang mencermati geliat kemajuan koperasi di berbagai negara. Serta bergaul  dengan entitas gerakan koperasi baik nasional maupun global.

Menyimpangan prinsip dan jatidiri koperasi, inakurasi kebijakan pengembangan koperasi oleh pemerintah, hingga ketidakberesan wadah (dan oknum) gerakan koperasi, tak luput dibedah Djabaruddin dengan analisa yang tajam, runtut, dan berani.

Sejatinya, kegelisahan DD adalah kegelisahan banyak pelaku dan entitas gerakan koperasi di negeri ini. Gerakan koperasi Indonesia tidak pernah kekurangan pemikir-pemikir pintar dan organisator handal sejak era Bung Hatta. Ribuan seminar dan pelatihan, melintasi tujuh rezim yang terentang 75 tahun sudah dilakoni.

Sayangnya, koperasi Indonesia belum banyak berbicara. Buku ini sama kritisnya dengan buku pertama. Menyodorkan gulungan fakta dengan akurasi yang sulit dibantah, sekaligus menguarkan kearifan tentang bagaimana baiknya “orang koperasi” perlu bersikap.

Buku ini niscaya akan menjadi referensi yang menarik, sebab memuat serta refleksi penulisnya yang mendedikasikan lebih dari separuh usianya untuk bergelut dengan peristiwa dan dinamika perkoperasian Indonesia, nyaris tanpa jarak.

DD adalah pencatat dan penulis paling tekun ihwal dinamika perkoperasian Indonesia yang pernah saya kenal. Di usia melampaui kepala delapan saat ini, DD masih cergas dengan goresan pena dan pemikirannya.

Tidak mengherankan jika media-media besar kerap menerbitkan artikelnya. Buku ini diharapkan mengisi kekosongan produksi informasi perkoperasian yang masih minim.

Adapun bagi entitas gerakan koperasi, Buku ini dapat dijadikan sebagai sepenggal cermin untuk berkaca dan sebagai penggugah. Bukan lantas, buruk wajah cermin dibelah.

Menarik lagi dengan tulisan-tulisan Robby Tulus. Eksplorasi kondisi eksternal koperasi yang harus terus berinovasi di era internet. Juga isu-isu koperasi kontemporer yang dikupas dengan pisau analisis penuh pengalaman Internasional. Menjadikan buku kolaboratif Djabaruddin Djohan - Robby Tulus dan kerja bareng Warta Koperasi dan LSP2I ini unik, berbobot, dan niscaya tak lekang oleh waktu.

PRIONO, SP
Editor

Kategori
JEDA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar