BORNEO JOURNEY#2 : GERAKAN MENOLONG DIRI SENDIRI (GMDS)

img-1670283560.jpg

Oleh : Suroto (CEO INKUR Federation - Induk Koperasi Usaha Rakyat)


Perjalanan motor sepanjang enam belas hari di Kalimantan bersama rekan muda saya Mikarius begitu mengasyikkan. Panas terik siang,  dingin malam diguyur hujan, motor mogok di jalan berlumpur, luka jatuh di aspal tak membuat kami patah semangat. 

Keinginan untuk bertemu dan berdiskusi dengan teman teman gerakan koperasi dan melihat perkembangan karya mereka menjadi pendorong utamanya. Semangat untuk melihat hasil karya mereka membuat kami berdua terus bertahan untuk selesaikan perjalanan. 

Sambutan hangat teman teman pengurus gerakan koperasi sektor riil dan koperasi kredit ( Credit Union), kesabaran mereka tetap menunggu kedatangan kami yang selalu tak tepat waktu membuat kami semakin haru. 

Semua yang kami lihat adalah merupakan kebahagiaan tak terkira. Bagaimana tidak, gerakan Credit Union yang dibangun oleh para pemimpin pemimpin hebat di tanah Dayak ini sejak tahun 1980 an itu kini tak hanya telah nyata mampu menjadi penolong masyarakat Dayak, tapi juga memberikan cahaya terang masa depan generasi mereka, generasi emas bangsa ini. 

Tanaman Jagung yang tumbuh menghijau di tengah kepungan kebun sawit dan juga tambang seperti seperti oase baru di tengah penindasan kapitalisme modal dari luar.  Munculnya alternatif penghasilan di luar sawit yang harganya selalu tak menguntungkan membawa setitik harapan. 

Kami keliling mengunjungi Koperasi Tarigas Usaha Bersama ( TUB) di ujung perbatasan Entikong hingga Bina Tapang Mandiri jauh di pedalaman Sijiram, Putusibau. Melihat bagaimana perkembangan gerakan koperasi kami disini, berdiskusi dengan pengurus dan stafnya serta membahas seluruh kendala dan juga peluang yang dapat dikembangkan oleh anggota koperasi. 

Kami berdua adalah pekerja di INKUR. INKUR adalah federasi nasional gerakan koperasi sektor riil. Anggota kami adalah koperasi primer. Jumlahnya baru 18 koperasi primer. Koperasi primer adalah yang beranggotakan orang perorangan. Totalnya baru 30 an ribu orang. 

Peranan INKUR adalah melayani koperasi primer yang bergerak di berbagai sektor.  Dari koperasi pertanian, koperasi konsumen, koperasi jasa perhotelan, agro wisata dan lain lain. 

INKUR menyediakan daya dukung pengembangan Sumber Daya Manusia, pengembangan kapasitas organisasi, jaringan,  advokasi regulasi dan kebijakan dan lain sebagainya.

Di INKUR posisi saya sebagai Chief Executive Officer ( CEO) dan Mikarius, anak muda ini adalah staf di manajemen dan bekerja untuk jalankan tugas harian melayani koperasi primer. Intinya kami adalah pelayan dari para pelayan, mereka para pengurus dan manajemen koperasi primer. 

Konsep kerja kami gunakan asas subsidiaritas. Apa yang tak dapat dikerjakan sendiri sendiri di kerjakan melalui koperasi.  Apa yang sudah bisa dikerjakan sendiri tak perlu dilakukan koperasi. Demikian juga INKUR, apa yang tak dapat dikerjakan koperasi primer dikerjakan melalui INKUR. Namun apa yang sudah dapat dikerjakan koperasi primer tak perlu kami lakukan.  

Contoh asas subsidiaritas adalah koperasi primer selenggarakan pendidikan untuk anggotanya. Lalu INKUR yang selenggarakan pendidikan Pengurus dan manajer. Layanan bisnis ke anggota perorangan diselenggarakan oleh primer. Sementara INKUR hanya lakukan kegiatan untuk memberikan daya dukung perkuat jaringan layanan usahanya. 

Koperasi kredit / Credit Union di Kalimantan Barat ini pertana didirikan pada tahun 75 an. Tim dari Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia ( BK3I)  / CUCO ( Credit Union Council Office) di Jakarta kala pertama  dulu menanam benihnya di Nyarumkop, Singkawang. CU pertama di Kalimantan ini saat ini jadi koperasi kredit terbesar di Indonesia. Anggotanya sudah 230 ribu orang dan tabungan anggotanya sudah 3,4 triliun.

BK3I / CUCO pertama dipimpin oleh Pak Robby Tulus, tokoh koperasi internasional yang karir strukturalnya terakhir sebagai  sebagai Direktur Regional International Cooperative Alliance ( ICA) Asia Pasifik yang berkantor  di Delhi dan Singapura.

Robby Tulus adalah pendiri Gerakan Koperasi Sektor Riil (GKSR).  Awalnya dimulai dengan selenggarakan kaderisasi di 8 propinsi dan 18 volume kaderisasi yang diberi nama Kaderisasi Kolega Sosial Ekonomi Strategis Indonesia ( K3SI) yang mana saya pribadi dilibatkan dari awal. 

GKSR ini sepertinya  mulai tumbuh dan berkembang dengan baik di Tanah Dayak ini. Tokoh bertangan dinginnya yang menjadi pengawal dan perintisnya adalah Munaldus Nerang. Tokoh Pendiri Gerakan  Keling Kumang dan gerakan koperasi kredit di Kalimantan Barat ini. 

Benih itu saat ini terlihat mulai tumbuh dan bergeliat. Dari awalnya dimulai dari usaha di sektor keuangan, saat ini mulai meluas ke koperasi konsumen yang bergerak di sektor ritel dan distributor,  koperasi agrobisnis, koperasi jasa perhotelan, agro wisata, hingga sekolah dan kampus. 

INKUR adalah organisasi gerakan koperasi nasional. Pendiri dan anggotanya adalah koperasi priner di daerah. Koperasi koperasi primer itu adalah organisasi dan perusahaan milik individu individu anggotanya. Jadi INKUR dan koperasi prmer adalah organisasi dan perusahaan milik anggota perorangan yang bergabung dalam gerakan ini di seluruh pelosok.  

Hidup dan matinya INKUR sangat tergantung dari koperasi anggotanya, yang juga berarti sangat tergantung dari anggota anggotanya perorangan. Inilah yang dinamakan member-based, berbasis anggota. 

Untuk itu kami dari INKUR ingin sekali dapat membantu menumbuh kembangkan usaha usaha pelayanan KSR, mendorong pertambahan jumlah anggota mereka, mendukung kapasitas organisasinya, membangun sistem pendidikannya agar mereka tumbuh dan berkembang memberikan manfaat nyata bagi anggotanya. 

Gerakan kami ini memang saat ini masih sangat kecil. Tapi capaian kesuksesan teman teman gerakan  dalam membangun visi, kapasitas organisasi, sumberdaya dan jaringan, saya yakin, tak akan lama lagi gerakan ini akan segera meluas ke seluruh Indonesia. Setidaknya untuk 918 koperasi kredit (Credit Union) yang ada di Indonesia yang saat ini jumlah anggota peroranganya sudah 4 juta orang. 

Saya yakin, gerakan menolong diri sendiri ( GMDS) ini akan terus meluas ke seluruh Indonesia. Bergerak di semua sektor  kehidupan sosial ekonomi dari menjawab kebutuhan sehari hari, hingga layanan publik sekalipun. Sebab seperti yang juga menjadi keyakinan 1,2 miliar anggota koperasi seluruh dunia, tak ada yang dapat menolong diri kita kecuali diri kita sendiri, dan koperasi menyediakan jalan untuk menolong diri sendiri melalui kerjasama ! (*/pr)

Borneo, 28 November 2022

Kategori
JEDA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar