PKPRI Kota Bogor, Renovasi Dukung Ekspansi Bisnis

 

Kelebihan koperasi dari bangun perusahaan lain tidak dapat dibuktikan dengan semboyan, melainkan dengan praktik. Dan jika koperasi ingin maju dan sukses maka harus berani berubah sesuai tuntutan zaman. PKPRI Kota Bogor mencoba menerapkannya melalui renovasi fisik untuk mendukung ekspansi bisnisnya. Sasar bisnis kafe hingga penyelenggara pendidikan.

 

Langkah berani dilakukan Pengurus Pusat Koperasi Pegawai RI (PKPRI) Kota Bogor, dengan merombak total penampilan wajah gedungnya menjadi lebih modern.

Kantor PKPRI Kota Bogor yang berlokasi di Jalan Merdeka, Kota Bogor, itu kini tak kalah dengan penampilan kantor-kantor lainnya di sepanjang Raya Jalan Merdeka.

img-1653294606.jpg

Revitalisasi sekretariat PKPRI Kota Bogor tercetus sejak awal tahun 2021, saat PKPRI Kota Bogor berencana melebarkan sayap bisnisnya dengan penjajakan kerjasama kemitraan bidang pendidikan dan kerjasama kemitraan pusat bisnis dan perkantoran.

Selanjutnya, jajaran pengurus melakukan komunikasi secara intens dengan anak muda milenial yang berpengalaman mengelola pendidikan. Dari beberapa kali pertemuan. disepakati kerjasama dalam bidang pendidikan non formal, yaitu PT Ratu Lebah Edukasi selaku mitra penyelenggara pendidikan.

Guna mempercepat proses renovasi, PKPRI Kota Bogor menunjuk PT. Culture Nusa Maju Lestari sebagai pelaksana pekerjaan renovasi sesuai dengan perjanjian kontrak kerja renovasi gedung, Nomor 001/092/MOU/RENOV/PKPRI tanggal 2 November 2021.

Untuk itu, PKPRI Kota Bogor merogoh kocek kurang lebih Rp 1 milyar. Karena cashflow keuangan PKPRI belum mencukupi untuk menutupi kebutuhan maka ditawarkan dana investasi kepada pengurus, pengawas dan penasehat sehingga terkumpul dana investasi sebesar Rp 250 juta. “Ini merupakan sebagai bukti komitmen yang kuat diantara jajaran pengurus dan pengawas dalam upaya memajukan PKPRI Kota Bogor, sebagai sebuah badan usaha yang memayungi kebutuhan seluruh anggota. Kami bertekad sudah saatnya PKPRI harus berubah total, karena ini sebuah keharusan merubah paradigma berpikir yang visioner menjadikan PKPRI lebih bermakna dan bermartabat tidak hanya berguna bagi anggota tapi juga pihak lain,” ungkap H. Gunarto, SH, MH, Wakil Ketua PKPRI Kota Bogor, Senin (16/5).

Café SHU

img-1653294531.jpg

Selain mempercantik tampilan depan, bagian belakang kantor PKPRI Kota Bogor juga dipoles penampilannya menjadi tempat usaha. Saat ini yang sudah eksis menjalankan bisnisnya adalah SHU Cafe, yang menawarkan minuman kopi kekinian dan aneka kuliner, cemilan roti, dan aneka suguhan minuman lainnya.

img-1653294566.jpg

SHU Cafe ini memiliki suasana yang asri, memberikan rasa nyaman sehingga membikin betah untuk tinggal berlama-lama. Selain memberikan nuansa yang nyaman, SHU Cafe ini sangat mudah dijangkau, dekat dengan stasiun Bogor dan pusat perbelanjaan lainnya.  

Usaha yang digeluti PKPRI Kota Bogor selama tahun 2021 mengalami pergeseran dan dirasakan belum semua kegiatan usaha dapat beroperasi secara optimal.

Hingga 31 Desember 2021 unit bisnis terdiri dari simpan pinjam, SPBU, dan kerjasama pemanfaatan ruang usaha (sewa kontrak). Kendala yang dihadapi dalam pelayanan USP adalah sebagian besar anggota primer PKPRI (KPRI) melakukan kemitraan dengan lembaga perbankan dan multi finace. Dimana pihak perbankan dan multi finance tersebut menawarkan jasa/bunga yang lebih kompetitif dan jumlah pinjamannya relatif lebih besar serta jangka waktu pengembalian lebih panjang dibandingkan yang disediakan oleh PKPRI Kota Bogor.

Volume usaha USP tahun 2021 yang lebih dikenal dengan kredit modal sendiri (KMS), pada tahun 2021 sebesar Rp 800 juta atau 106,67% dari target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 750 juta. Sementara itu, volume peredaran pinjaman (kumulatif) mengalami kenaikan dari Rp 914 juta pada tahun 2020 menjadi Rp 1,050 milyar di tahun 2021.

Anggota peminjam pun lancar dalam memenuhi kewajiban membayar angsuran pinjaman sehingga PKPRI Kota Bogor berhasil membukukan pendapatan dari USP ini sebesar Rp 114 juta tahun 2021. Terjadi kenaikan pendapatan USP dibandingkan tahun 2020 tercatat pada angka Rp 89 juta, dimana dari pendapatan tersebut digunakan untuk membayar provisi dan bunga pinjaman kepada GKPRI Jawa Barat sebesar Rp 76 juta, sehingga diperoleh surplus sebesar Rp 37 juta.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan volume pelayanan pinjaman/KMS bunga murah telah dilakukan melalui permohonan pembiayaan/pinjaman kepada Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM.

Langkah lain cukup straegis dilakukan pengurus adalah menyoal pendayagunaan aset tanah milik PKPRI Kota Bogor, salah satunya adalah persil tanah yang berlokasi di Kencana Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Dengan luas 4.176 meter persegi terdiri dari 2 bidang (persil) atau 3 sertifikat masing-masing bernomor 927 seluas 337 m2, nomor 976 seluas 2.445 m2 dan nomor 928 seluas 1.394 m2. Nilai obyek pajak (NJOP) ketiga bidang tanah tersebut pada tahun 2019 telah mencapai Rp 1,014 milyar dengan nilai pasar ditaksir sekitar Rp 4,1 milyar. Tahun 2021 pengurus telah melakukan penawaran penjualan aset tanah Kencana, dan pada pertengahan Mei 2021 diperoleh peminat ingin membeli dengan sistem kerjasama pembangunan perumahan. Alhasil lahan seluas 1.394 m2 dapat disetujui untuk dikerjasamakan melalui keputusan rapat anggota, dengan PT Griya Cita Nusantara. (*)

Penulis : Edi Supriadi / Editor : Prio

Kategori
DINAMIKA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar