RAT KKGJ : Ikhtiar Survive di Tengah Perlambatan Ekonomi


Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2024, di Jakarta. Diawali dengan pra rapat anggota tahunan secara virtual pada 18 Maret lalu, diikuti sebanyak 1.274 orang anggota dari 43 Komisariat KKGJ di 43 Kecamatan di lima wilayah DKI Jakarta. Dari 1.427 orang anggota itu disaring menjadi 131 orang yang lanjut mengikuti RAT secara virtual pada 21 Maret, di Gedung KKGJ Jakarta Timur. 

Drs. H. Karyatmo, SPd, Ketua Umum KKGJ, dalam sambutannya mengungkapkan, pengaruh perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2024 sangat dirasakan oleh pelaku ekonomi terutama pelaku ekonomi usaha mikro kecil dan menengah, termasuk KKGJ. Ditambah lagi dengan perhelatan politik nasional, yaitu pemilu. Kondisi yang tidak kalah berpengaruh, adalah masalah internal seperti hak dan kewajiban anggota, perubahan manajemen dan mental berkoperasi. 

Hambatan dan tantangan internal dan eksternal terjadi di tahun 2024, meliputi jumlah anggota yang terus menunjukkan tren penurunan. “Terjadinya ketidakseimbangan anggota masuk dengan keluar, disebabkan adanya anggota pensiun dari kedinasan yang tidak meneruskan keanggotaan KKGJ, mutasi jabatan lintas lembaga dan anggota yang wafat,” papar Karyatmo.  Hal ini berdampak pada sisi permodalan KKGJ, berupa pengembalian simpanan pokok dan simpanan wajib serta pembayaran dana hari tua (DHT).

Selain itu, minat anggota terahadap unit simpan pinjam belum optimal sehingga pendapatan dari unit ini mengalami penurunan cukup signifikan beberapa tahun terakhir. Menurunnya kinerja USP diakibatkan berubahnya pola pinjaman anggota, dimana anggota yang meminjam lebih pada kebutuhan konsumtif dan tidak lagi dalam bentuk investasi. Pola konsumtif ini nilai pinjamannya pun realtif kecil dibanding pinjaman investasi. Tidak hanya itu, ketatnya persaingan pada bisnis ini tidak bisa dielakkan lagi. Pengurus KKGJ melakukan bulan dana promosi, dengan jasa yang bersaing dengan lembaga keuangan lainnya sebagai antisipasi. 

Kinerja usaha KKGJ pada tahun 2024, membukukan pendapatan Rp 25,595 miliar. Dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp 29.171 miliar, terjadi penurunan pendapatan 12,3% yang disebabkan menurunnya kinerja USP.

Total aset KKGJ tahun 2024 sebesar Rp 156,315 miliar, bila dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp 171.121 miliar. Pencapaian SHU dari seluruh unit usaha pada Desember 2024 membukukan pendapatan SHU sebesar Rp 2,793 miliar. 

“KKGJ ini melaksanakan RAT yang ke 70 dari 325 koperasi primer berbadan hukum, menurut saya RAT ini terlambat, karena KKGJ ini yang saya banggakan RATnya lebih awal dari primer yang lain. Tapi memang bebannya tidak semudah anggota PKPRI DKI Jakarta yang sekolah-sekolah. Dari 300 badan hukum anggota PKPRI DKI Jakarta tercatat 270 koprim yang aktif dan separuhnya itu koperasi sekolah. Ini juga sebagai laporan juga kepada pembina bahwa kinerja walaupun tadi sudah disampaikan saya melihatnya biasa dalam bisnis,” papar Ketua PKPRI DKI Jakarta yang juga Ketua Umum IKPRI Syahnas Rasyid dalam sambutannya.

img-1742971969.jpg

“Kalau dari PKPRI DKI Jakarta, KKGJ ini salah satu primer yang saya banggakan, kalau dilihat progresnya didalam rencana kerja saya melihat 12 program yang ada walaupun berbeda-beda capaiannya tapi rata-rata di atas 50 persen. Kemudian, di biang usaha yang sudah digambarkan terjadi fluktuasi saya juga setuju yang disampaikan pengurus dengan banyaknya tantangan di lapangan pada saat ini. Mudah-mudahan ini jadi pemicu bagi pengurus untuk berkreasi mengeluarkan ide-ide cemerlang,” imbuh Syahnas.

Pengurus tidak perlu bersedih dengan penurunan angka-angka KKGJ ini merupakan koperasi konsumen. Dimana USP itu menjadi unit penunjang dalam kelompok KBLI (klasifikasi baku lapangan usaha indonesia) . USP itu usaha penunjang, saat ini  yang harus ditonjolkan adalah kebutuhan-kebutuhan konsumen, kebutuhan anggota dibidang usaha lainnya. Nah, itu yang perlu dijajaki oleh pengurus sekarang ini bagaimana pelayanannya sudah banyak usaha yang dikembangkan. Saat ini banyak program-program kagetan seperti diketahui pendirian koperasi desa merah putih (KDMP) yang dibentuk oleh pemerintah melalui Kementerian Koperasi tak tanggung-tanggung koperasi desa tersebut didirikan sebanyak 70 ribu koperasi di seluruh Indonesia. Dibentuknya kopdes merah putih mudah-mudahan berdampak bagi koperasi lainnya,”imbuh Syahnas Rasyid.

PLT Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta, Sarjoko mengemukakan, RAT KKGJ ini juga sebagai sebuah komitmen dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi. Tanggung jawab pengurus dan pengelola bagaimana menyampaikan akuntabilitas kepada seluruh anggota baik dari sisi tata kelola dan tata kelola administrasi.

“KKGJ masih dikelola dalam ruang lingkup yang baik dengan tata kelola manajemen yang baik. Dengan anggota 7000 orang tentu ini sumber daya luar biasa. Tantangannya, bagaimana KKGJ memberdayakan 7000 orang anggota ini mengambil peran aktif sebagai anggota untuk bisa melakukan penguatan. Bagaimana KKGJ ini bisa lebih bergerak secara baik kedepan dengan tetap tujuannya untuk kesejahteraan anggota. RAT ini juga merupakan sebuah penelitian, pengujian oleh anggota supaya apa yang dilaporkan betul-betul mewujudkan kondisi faktual yang ada,” ujar Sarjoko. (Edi.S)

Kategori
DINAMIKA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar