PESADA dan Kisah Gerakan Para Perempuan Perkasa
Malam lalu ( 20/3) saya tergopoh gopoh pulang ke rumah di Cawang, Jakarta. Bukan karena terlalu rindu dengan rumah, tapi takut tidak bisa tepati janji diskusi online tepat waktu dengan teman teman gerakan perempuan Pesada yang sudah lama kami jadwalkan. Beruntunglah kemacetan di jalan terurai.
Rasa lapar karena belum makan dari siang hari langsung lenyap begitu melihat wajah perempuan perempuan hebat dari gerakan PESADA di layar yang penuh semangat berkumpul di kantor mereka di Medan. Gerakan perempuan yang menyebut dirinya di website mereka sebagai gerakan perkuatan ekonomi dan politik perempuan akar rumput untuk kesetaraan jender dan keadilan sosial yang dikembangkan di Sumatera Utara.
Gerakan PESADA ini bukan organisasi perempuan elitis yang hanya obral slogan, tapi merupakan gerakan riil di lapangan. Tak main main, anggotanya sudah 14 ribu lebih dan mereka telah berhasil membangun lembaga sosial ekonomi Koperasi Kredit (Credit Union) yang sudah beraset 48 milyar rupiah lebih yang berasal dari tabungan anggotanya. Mereka juga sangat aktif lakukan berbagai kegiatan riil terutama dalam melakukan pembelaan kepada kaum perempuan, dan perjuangkan sosial ekonomi mereka.
Ramida, salah satu pengurus koperasi Kredit PESADA sudah membuat janji mengundang saya diskusi sejak lama. Gerakan koperasi mereka ingin sekali dikembangkan lebih besar lagi. Tak hanya kembangkan Koperasi Kredit, tapi ingin dimekarkan ke dalam gerakan koperasi sektor riil. Mereka ingin kembangkan jenis koperasi baru di sektor jasa, sektor pertanian dan lain lain.
Mereka memang sangat antusias dan serius sekali. Untuk rencana pengembangan koperasi mereka, telah dikirimkan dua orang delegasi untuk mengikuti kegiatan Rapat Anggota Tahunan ( RAT) koperasi kami, Induk Koperasi Usaha Rakyat ( INKUR Federation) yang kami selenggarakan tahun 2022 lalu di Pontianak, Kalimantan Barat . Mereka telah mengirim dua peserta peninjau dalam kegiatan RAT kami. Lalu mengunjungi salah satu koperasi kami yang ada di Kalimantan Barat.
Sepulang dari kegiatan sebagai peninjau di RAT INKUR, lalu mereka lalukan sosialisasi ke anggota mereka. Mereka lalu ingin akhir bulan ini ingin mekarkan koperasi mereka dengan dirikan satu badan hukum koperasi baru, yaitu koperasi jasa. Mereka ingin kembangkan lebih luas usaha mereka dari sektor keuangan ke sektor koperasi jasa untuk penitipan anak, dan pengelolaan pusat pendidikan dan pelatihan.
Diskusi berjalan penuh antusias. Mereka juga katakan bahwa kedepan dalam waktu dekat juga ingin kembangkan koperasi pertanian karena mereka memang anggotanya adalah kebanyakan perempuan perempuan petani.
Dalam diskusi juga selain bahas soal soal prinsip pengembangan koperasi, tata kelola dan soal keorganisasian juga saya berikan referensi gerakan perempuan yang sama di Korea Selatan yang telah sukses kembangkan Koperasi multipihak di sektor konsumsi dan pertanian yang bernama I COOP KOREA. Mereka juga ternyata sudah merintis juga usaha pertanian yang ramah ekologi dan kesehatan.
Diskusi berlangsung penuh antusias dan jauh dari formalitas. Langsung bahas soal pokok koperasi dan perkuatan organisasi. Mereka juga ketika kami tawarkan untuk gabung dengan gerakan jaringan INKUR juga cukup antusias. Kami juga diskusikan kemungkinan untuk kemungkinan pengembangan gerakan PESADA secara nasional dan pengaruhi gerakan koperasi nasional.
Saya mempercayai, gerakan PESADA ini kedepan bukan hanya akan memiliki arti penting bagi perjuangan kesetaraan jender dan keadilan sosial di tanah air, tapi juga akan jadi barometer bagi gerakan perempuan pembaharu yang riil dan memiliki manfaat nyata bagi masyarakat san terutama para perempuan di tanah air. Saya percaya, dari gerakan mereka akan lahir angin pembaharuan gerakan dari bawah dan lahirkan pemimpin pemimpin nasional yang hebat dan penuh dedikasi pada bangsa dan negara.
Diskusi yang hangat kami tutup dengan satu teriakan : SAROHA! yang artinya dalam bahasa Batak adalah satu hati! * (Suroto, CEO INKUR Federation ( Induk Koperasi Usaha Rakyat ) dan Ketua AKSES ( Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis)
Komentar