Mendesain Pendidikan Anggota
Oleh
H Bambang Suhardijo
Pendidikan anggota di koperasi termasuk koperasi pegawai Republik Indonesia (KPRI) dan sekundernya menjadi hal urgen bahkan menjadi jantung bagi kesuksesan koperasi. Sehingga, sudah seharusnya koperasi tidak menganggap remeh pelaksanaan pendidikan anggota.
Pelaksanaan member education atau pendidikan koperasi tidak boleh secara asal alias sekedar gugur kewajiban sebagai sebuah koperasi.
Karena, dari keberhasilan pendidikan anggota, koperasi akan memperoleh banyak manfaat. Seperti perubahan mindset anggota yang semula tidak terlalu menyadari posisinya sebagai pemilik sekaligus konsumen atau pasar bagi koperasinya.
Output dari pendidikan anggota yang digelar secara simultan adalah anggota koperasi yang sadar tentang posisinya sebagai pemilik sekaligus konsumen. Mereka akan aktif membayar simpanan dan bertransaksi di koperasi.
Peran aktif anggota dalam simpanan tentu akan mengkapitalisasi modal koperasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pinjaman anggota sekaligus memperbesar skala bisnis koperasi.
Aktifnya anggota dalam simpanan juga memupuk modal sendiri koperasi. Sehingga, koperasi bisa menjual produknya lebih murah karena modalnya murah, dari anggota. Bunga pinjaman pun juga lebih rendah di banding kompetitor.
Begitu juga peran aktif anggota dalam transaksi bisnis koperasi akan menjamin keberlangsungan bisnis koperasi. Selain juga kian bertambahnya profit koperasi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan anggota.
Pendidikan Anggota yang Bagus
Pendidikan anggota yang baik, tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit karena idealnya dilakukan secara simultan. Dana untuk pendidikan anggota di koperasi tentunya disesuaikan dengan kemampuan koperasi.
Koperasi setiap tahun idelanya memberikan alokasi dana yang cukup untuk pendidikan anggota agar pelaksanaan pendidikan berjalan baik dan sesuai dengan tujuan.
Untuk itu, koperasi harus menyisihkan dana sekian persen setiap tahun untuk pendidikan anggota. Karena sekali lagi anggota merupakan aset berharga bagi kesuksesan koperasi.
Hal yang perlu diingat, pendidikan anggota yang bagus memerlukan perencanaan matang terkait materi pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan anggota untuk terus berkembang secara pribadi, dan sebagai pemilik koperasi.
Bukan hanya materi yang bagus, pembicara atau instruktur dalam pendidikan anggota juga harus berasal dari orang yang kompeten di bidangnya agar anggota mendapat insight alias pencerahan setelah mengikuti kegiatan pendidikan.
Penyusunan materi juga tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Koperasi bisa membuat rancangan pendidikan selama setahun dengan mendengar masukan dari anggota mengenai tema pendidikan yang dibutuhkan.
Koperasi yang baik, tentu akan fokus dengan pendidikan anggotanya. Pendidikan bisa dilakukan melalui diklat, diskusi, dll.
Hal itu dilakukan untuk terus meningkatkan rasa kepemilikan anggota ke koperasinya sehingga aktif terlibat dalam bisnis, organisasi dan pengawasan koperasi agar mengedepankan transparansi dalam operasionalnya.
Penulis adalah Pengurus IKPRI
Komentar