KPRI SEHAT Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dan Buah Manis Profesionalisme Berkoperasi
Kota Purwokerto terik, Ketika WartaKoperasi menyambangi kota itu dalam
Gelaran Harkopnas tiga tahun silam. Usai sebuah Seminar Sejarah Koperasi di
Universitas Islam Negeri Purwokerto, WartaKoperasi beranjak ke sebuah RS besar
yang jadi rujukan utama warga Purwokerto : RSUD Dr, Margono Soekarjo.
Siapa sangka, di Rumah Sakit daerah terbesar se karsedienan Banyumas itu, eksis sebuah primer koperasi yang sehat dan berkembang, Koperasi Pegawai RI (KPRI) Sehat. KPRI Sehat bermula pada 12 Juli 1979 silam, ketika Karyawan Rumah Sakit Prof. Dr Margono Soekarjo, bersepakat mendirikan koperasi. Disepakati bernama Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sehat. Kata “Sehat”adalah habitat sosiologis Rumah Sakit plus harapan agar koperasinya kelak tumuh sehat.
Berawal dari ruangan mungil 4 X 7 meter yang dipenuhi barang kebutuhan harian dan bahan makanan. Ruang sebelah menjual kebutuhan makanan karyawan, selain usaha simpan-pinjam. Lebih saru dekade kemudian, tepatnya 12 Oktober 1995 RS Margono pindah ke bangunan berpilar megah bergaya Yunani di Jalan Gumbreg No 1, Purwokerto. KPRI Sehat ikut boyongan.
Profesionalisme KPRI Sehat dimulai pada 1997, ketika primer koperasi itu dipimpin dr.Chairuddin Nur, MM, hingga dua periode (berakhir 2003). Belakangan, dokter Chairuddin Nur sempat menjadi orang nomor satu di RS Margono. Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada 1997 menyepakati pengadaan manajemen profesional guna menumbuhkan trust anggota dan publik.
Selanjutnya, ketika estafet kepemimpinan KPRI Sehat beralih kepada Drs
Budi Raharjo, Apt, SpFRS, (periode 2004-2006 dan 2006-2009) KPRI Sehat terus mengepakkan
sayap. Profesionalisme diperkuat, kinerja usaha yang berbuah kenaikan SHU kian dipacu.
Unit-unit usaha baru tumbuh pesat.
Di periode ini kian berkembang unit simpan pinjam,
dua lokasi parkir, empat outlet toko dan kafé, kios telepon, foto kopi dsn konter
seluler, hingga perumahan. Tercatat saat itu sukses dibangun165 unit rumah dan
35 unit ruko diatas lahan 3,5 ha. Itu belum termasuk unit bisnis di kawasan Jl.Dr
Angka (RS Geriyatri dan Abiyasa).
Unit usaha Simpan Pinjam merupakan unit usaha yang berdiri pertama kali. Melayani transaksi simpanan dan pinjaman dengan jasa pinjaman 1,5 %. Unit Purdjasu, merupakan usaha perdagangan dan jasa umum. Meliputi pertokoan, foto copy, cafe, kiostel dan counter pulsa seluler.
Bisnis parkir juga tak kalah mentereng. Sejak 2019, KPRI Dr Margono bahkan mengelola gedung parkir 6 lantai. Sebelumnya, unit ini masuk unit Perdjasu, prospek besar yang menjadikannya harus diceraikan untuk dikembangkan.
Lalu sektor perumahan, dari semula hanya untuk kalangan anggota, lantas diinar juga oleh khalayak luas. Namanya Griya Shifa Alamanda. Atas prestasi itu, menjadikan KPRI Sehat masuk jajaran koperasi primer besar dan sehat yang jadi acuan studi banding entitas gerakan koperasi dari berbagai daerah. Ketekunan dan profesionalisme memang tak mengkhianati hasil. (PRIONO/Foto : kprimargono,jatenggoid)
Komentar