Bisnis Preloved Luxury Goods ala Trisha

Bermula dari jual beli barang second milik pelanggan ayahnya, Trisha kini memiliki dua butik preloved luxury goods bernama Zeta Bags.

Dua orang perempuan muda berhijab terlihat tersenyum sambil membawa tas. Di depan keduanya ada dua ring light. Rupanya keduanya sedang melakukan siaran langsung alias live di salah satu platform media sosial.

Salah satu dari dua perempuan itu berhijab coklat muda dan dikenal sebagai pengusaha tas branded second di tanah air. Dia adalah Trisha Amanda atau lebih dikenal Trisha Chas, founder dari Zeta Bags sekaligus branded fashion kurator.

Jualan tas secara live alias siaran langsung di platform media sosial menjadi pilihan Trisha dalam memasarkan tas high end. Guna menarik perhatian calon buyer, Trisha kerap live shopping dengan selebritis tanah air.

Kadang perempuan asal Medan ini live shopping dengan Citra Kirana, Nycta Gina, Ivan Gunawan bahkan selebgram dan mantan presenter TV acara traveling Nada Indah Puspita.

Kendati telah mempunyai dua butik di daerah premium di Jakarta, Trisha tetap menjual secara online melalui media sosial dan website.

Pengalaman Masa Kecil

Cerita Trisha membesut bisnis tas branded second di bawah naungan Zeta Bags diawali dari 2014. Menurut Trisha, nama Zeta diambil dari bahasa Italia, yakni huruf Z. Maklum, Trisha terbiasa melakukan perjalanan ke Italia. 

Z, kata Trisha, bahasa Italianya Zeta. "Sesimpel itu. Tetapi filosofinya, Z itu huruf terakhir adalah tempat terakhir, tempat semua barang branded akan ada di sini."

Dikatakan Trisha, Zeta Bags menjadi destinasi terakhir bagi pecinta tas yang mau nitip atau beli tas branded.

Pilihan berjualan preloved luxury items tidak lepas dari pengalaman masa kecil Trisha yang dekat dengan barang-barang mewah second dari kulit.

Ayah Trisha berprofesi sebagai pengusaha spa khusus bahan kulit berkualitas dan  fesyen branded. Dari situ Trisha mengaku mulai menyukai mengoleksi barang branded. 

Ide berjualan tas branded seken datang dari pelanggan ayah Trisha yang menanyakan tas Hermes yang sedang dibersihkan di spa milik ayah Trisha. Ternyata ada orang yang berminat dengan tas tersebut. Trisha pun menanyakan kepada pemilik tas. Ternyata owner tas mahal itu setuju tasnya dijual.

Dari penjualan tas Hermes second tersebut, Trisha memutuskan terjun ke bisnis tas branded preloved. Bukan hanya tas, Zeta Bags juga menjual dan menerima titip jual sepatu, jam tangan, aksesoris berlian, kacamata, kalung. 

Hanya Brand Eropa

Dalam menjual tas branded seken Trisha memilih tas dan pelengkap fesyen keluaran Eropa seperti Hermes, Chanel, Gucci, Louis Vuitton dan brand Eropa lainnya. 

“Kami tidak menerima American brands, karena sudah terlalu banyak,” terang Trisha. 

Siapa sangka bisnis skala rumahan Trisha terus berkembang. Perempuan lulusan Universitas Parahyangan Bandung dan Binus Business School ini kemudian membuka butik Zeta Bags pertama di daerah Kemang, Jakarta Selatan.

Nyatanya, bisnis Zeta Bags terus bertumbuh. Bahkan saat pandemi, Trisha kembali membuka butik Zeta Bags di Pantai Indah Kapuk (PIK).

Butik Zeta Bags di PIK terbagi dalam empat kompartemen. Lantai satu untuk area penjualan dan product showcase, lantai dua untuk consignment. Maklum sebagian produk yang dijual di Zeta Bags adalah titipan. Sedangkan lantai tiga dan empat menjadi area storage dan ruang kerja.

Harga produk yang dijual di Zeta Bags untuk aksesoris mulai dari Rp 2,5 juta. Untuk item tas berkisar Rp 5 juta hingga R 2 miliar.

Proteksi Produk

Sadar bermain di bisnis preloved luxury goods yang harus menjaga kepercayaan buyer dan penitip tas, ada proteksi yang dilakukan Trisha.

Seperti lifetime money back guarantee untuk garansi barang-barang di Zeta Bags asli. Jika ternyata barang yang dijual tidak otentik, maka uang konsumen akan dikembalikan.

Proteksi lain untuk barang yakni penerapan aturan wajib menggunakan sarung tangan jika ingin mencoba produk. Zeta bags juga memiliki storage yang tersistem.

Selain proteksi, Zeta Bags juga terus berinovasi memudahkan transaksi dengan jual beli online melalui  website yang terintegrasi di situs www.zetabags.com. 

Untuk penitip barang atau consgnor, Zeta Bags menyediakan area consigment. “Sistem kami sangat transparan, terkait dengan commission rate dari awal consignor menitipkan barangnya hingga produk dijual di website maupun instagram,” kata Trisha.

Aktif di Yayasan Sosial

Selain sibuk mengurusi bisnis, Trisha juga aktif berkegiatan sosial. Pernah dalam salah satu siaran langsung, Trisha menyumbang sebagian penjualan untuk Yayasan Tungga Dewi milik Annisa Pohan.

Trisha juga mempunyai anak asuh di Yayasan Millah Khalilullah. Bukan hanya rutin berdonasi di Millah Khalilullah, Trisha juga mendirikan masjid Al Ardi.

"Goals utama saya hanya satu, ingin jadi pengusaha sukses dunia akhirat seperti sahabat Rasulullah, Abdurrahman bin Auf. Membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan bermanfaat untuk masyarakat, agama, dan negara," terang Trisha.

(Susan/foto : istimewa)


Kategori
WIRAUSAHA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar