Ini Dia Bisnis Madu yang Paling Dicari
Madu Klanceng
Siapa tak kenal madu? Siapa ragu manfaat madu? Larutan kental yang lazimnya berwarna kuning kecoklatan sampai hitam pekat yang dihasilkan oleh lebah penyengat itu, terbukti sangat bermanfaat bagi kesehatan. Mangkus sebagai obat dan maknyus sebagai sumber nutrisi penuh gizi.
Tekstur manisnya yang lezat dan kaya rasa, menjadikan nyaris semua orang menyukai madu. Lain hal jika “dimadu”, niscaya lebih banyak yang menggerutu. Dari ratusan jenis madu, madu klanceng barangkali belum semua orang tahu dan pernah mencicipi. Klenceng, nama apa pula itu?
Madu klanceng sebenarnya dihasilkan oleh lebah juga, yang membedakannya adalah spesies lebahnya, yaitu Apis trigona sp. Ini jenis lebah yang potongan tubuhnya lebih mungil dan tidak punya sengat (Jawa : entup) seperti halnya koleganya yang populer sebagai sesama produsen madu yang gemar ngentup jika diganggu, Apis mellifera sp.
Body lebah A. trigona ini kira-kira seperempat lebih kecil dari ukuran Mellifera sp, yang lazim kita kenal. Sekitar 3-4 milimeter dengan rentang sayap 8 milimeter. Alih-alih berwarna kuning gelap atau coklat, tubuh lebah A.trigona cenderung kehitaman. Biarpun mungil dan hitam, pergerakannya juga lincah dan ulet. Seperti Black Panther, sosok jagoan berkulit hitam dalam lakon Avengers, yang lihai menyelinap diantara gerumbul pepohonan belantara Wakanda.
Di alam liar, lebah A.trigona biasa hidup dengan membuat sarang di rumpun bambu atau batang pohon yang berlubang. Lazim ditemui, koloni A.trigona kumpul bocah di dalam bambu kering yang jadi elemen bahan bangunan rumah maupun kandang ternak. Bukan bermaksud iseng atau sok nyeni jika Si Klenceng ini juga acapkali ditemui ngariung dalam rongga tanah dan bebatuan.
Belakangan ini, permintaan pasar terhadap madu klanceng sedang kenceng-kencengnya. Ini mendorong orang semakin intens membudidayakannya dalam sarang buatan. Widodo, SE, misalnya, adalah salah satunya.
Warga Dukuh Padangan, Glodogan, Klaten Selatan, Jawa- Tengah, yang mantan Kepala Desa Glodogan ini, sejatinya bukan pembudidaya madu klanceng kemarin sore. Kepada WK yang menemuinya pekan lalu, mantan kepala desa Glodogan itu, memperlihatkan tak kurang dari seribu koloni / sarang lebah A.trigona yang dibudidayakan secara intensif sejak lima tahun terakhir. “Sarang lebah kami tersebar di sejumlah tempat. Diantaranya di wilayah Klaten, Semarang, serta di Yogyakarta,” papar Widodo.
Kenapa memilih klanceng? “Yang menarik dan spesifik dari lebah klanceng trigona ini adalah, kita tidak perlu kuatir akan disengat selama proses budidaya. Karena memang lebah ini tidak punya sengat. Dahulu, kakek dan nenek kita menyarankan agar tidak mendekat jika ada sarang klanceng, karena klanceng suka masuk ke telinga kita, itu ternyata hanya mitos,” imbuh Widodo tersenyum.
Selama menggeluti budidaya klanceng, Widodo mengaku belum pernah sekalipun telinganya dimasuki lebah klanceng. Yang terjadi, dompetnya lah yang justru sering dimasuki uang hasil penjualan madu klanceng. Saking amannya, dinding serambi rumah Widodo pun ditaruh beberapa kotak sarang lebah klanceng.
Kelebihan lain, lebah klanceng trigona tidak perlu digembalakan (diangon). Pada proses budidaya madu biasa, seringkali harus menggembalakan lebah menuju kawasan tertentu yang sedang musim bunga. Cara ini terbilang merepotkan. Sebab, tak jarang para penggembala lebah madu harus keluar wilayah lintas provinsi dengan membawa ratusan kotak sarang (glodog) demi mengejar musim bunga tertentu demi mendapatkan panen madu yang maksimal. Ini tentu makan waktu dan biaya.
Peternak madu klanceng trigona bisa menempatkan sarang di satu tempat dan mengandalkan tanaman yang ada di sekitarnya sebagai sumber nektar. Tubuh lebah klanceng yang mungil unggul dalam hal mobilitas. Lincah keluar masuk mahkota bunga yang ukurannya kecil, bahkan bunga tanaman semak dan tanaman liar lain yang susah dijangkau oleh lebah madu biasa yang tubuhnya lebih bongsor.
“Hanya saja, mengkondisikan ketersediaan tanaman sumber makanan bagi trigona tentu akan lebih baik. Lebah klanceng akan suka jika di sekitar sarang banyak terdapat tanaman yang berbunga sepanjang tahun. Contohnya adalah talok, airmata pengantin, pisang, kelapa, dan lain-lain. Terlebih jika ada tanaman buah yang bervariasi dan punya musim yang berbeda. Semakin banyak bunga di sekitar sarang, bunga apa saja, itu akan semakin baik bagi klanceng. Selain itu lebah trigona juga membutuhkan tanaman bergetah seperti mangga,nangka, sukun, kluwih dan sebangsanya ” imbuh Widodo berbagi kiat.
Kelemahan budidaya lebah klanceng menurut pria energik ini, adalah sangkar / koloni lebah klanceng tidak bisa ditaruh dalam jumlah banyak dalam satu tempat karena akan terjadi persaingan dalam pencarian sumber nutrisi. “Ini karena kemampuan jelajah terbang lebah trigona tidak jauh. Disarankan, jarak antar tempat peletakan sarang/koloni tidak kurang dari 300 meter dan menyesuaikan dengan vegetasi tanaman sumber pakan dari lebah”.
Meski Gelap dan Masam, Harga Jual Tinggi
Berbeda jenis lebah serta karakteristik budidayanya, berbeda juga madu yang dihasilkan. Madu Klanceng mempunyai rasa yang tidak semanis madu lebah biasa. Rasa madu klanceng agak kecut. Kekentalannya juga tidak sepekat madu lebah biasa.
Pengamatan WK, warna madu klanceng cenderung lebih gelap dan keruh. Madu klanceng jenis Trigona laeviceps, jenis yang banyak didapati di rumah tinggal dan permukiman, berwarna lebih keruh dan cenderung coklat kehitaman. Sedangkan dari jenis trigona yang lebih besar (Trigona itama), madunya lebih jernih dan berwarna coklat kekuningan.
Harga madu klanceng di pasaran harganya 3-4 lipat lebih mahal dari madu biasa. Harga madu klanceng per liter mencapai Rp 350 ribu – Rp 400 ribu. Jika dijual secara eceran dalam kemasan botol kecil, harganya bisa lebih tinggi lagi.
Mahalnya harga madu klanceng dinilai wajar, mengingat produksinya yang terbatas. Lebah madu biasa bisa menghasilkan 10 kg madu per tahun perkoloni. Lebah klanceng hanya mampu menghasilkan 1-2 kg saja.
Menimbang manfaatnya, madu klanceng punya segudang manfaat. Nutrisi yang tinggi sangat bagus untuk menjaga kesehatan organ-organ tubuh dan menambah stamina. Komposisi propolis dan bee pollen yang lebih tinggi dibandingkan unsur gula pada madu klanceng, menyumbang kandungan nutrisi dan tekstur rasa yang khas. Karena itu pula, madu klanceng direkomendasikan bagi penderita diabetes dan hipertensi. Komposisi senyawa gula pada madu klanceng disebut lebih ramah bagi penderita diabetes. Manfaat lainnya, sejumlah kesaksian menyebutkan, madu klanceng bisa untuk obat luar bagi penyakit gatal-gatal dan eksim di kulit.
Selain mengembangkan budidaya madu, Widodo tak segan berbagi ilmu secara cuma-cuma kepada siapa saja yang membutuhkan. Tak jarang, Ia diminta menjadi narasumber atau penyuluh bagi petani dan publik yang ingin belajar budidaya lebah klenceng.
Widodo punya prinsip, ilmu pengetahuan adalah untuk bersama dan sumber pahala. Ia dengan senang hati menerima siapapun untuk diajak belajar dan berbagi. Di keteduhan pohon talok di depan workshop nya di Desa Glodogan. Monggo..
(Priono/Budi Sulistyo (Klaten)/FOTO ISTIMEWA)
Komentar