Keep on Trend ala Kami

Gerai toko yang luas, elegan, dan lux di mall premium menjadikan brand busana muslim Kami. terlihat setara dengan store global. Apa rahasia suksesnya?

Dulu mungkin terasa asing ada brand busana muslim di shopping mall premium di Jakarta. Kini, kehadiran luxury brand busana muslim di mall kalangan high end sudah biasa. Salah satunya Kami.

Seperti di Pondok Indah Mall 3 Jakarta Selatan, pengunjung bisa berbelanja di store Kami. dengan gerai lumayan luas lengkap dengan beragam koleksinya.

Selain di PIM 3, Kami. juga membuka gerai di  Grand Galaxy Bekasi, Jawa Barat (Jabar), Kemang, Bintaro, dan Bandung (Jawa Barat).

Brand Kami. tidak hanya menjual hijab premium. Tetapi juga merambah baju, celana, dan pakaian anak-anak.

Harga bandrol produk Kami. mulai dari Rp 150 ribuan hingga Rp 300 ribuan untuk hijab. Pants atau celana dibandrol berkisar Rp 270 ribuan hingga Rp 400 ribuan. 

Sedangkan top atau atasan seperti tunik range harga kisaran Rp 500 ribuan hingga Rp 700 ribuan. Sementara dress dipatok hingga satu jutaan.

Produk baju anak baik anak laki-laki maupun anak perempuan, harga jualnya kisaran Rp 190 ribuan hingga Rp 200 ribuan.

Konsep Urban Modest

Kami. dibesut tiga perempuan muda yakni Istafiana Candarini, Nadya Karina dan Afina Candarini. Brand yang lahir pada 2009 ini mengusung konsep urban modest wear.

Istafiana Candarini atau akrab disapa Irin, salah satu founder Kami. menceritakan background lahirnya Kami. Ia mengungkapkan bisnis Kami. bermula dari kesulitan dia mencari fesyen muslim yang modis.

Pasalnya, model baju muslim saat brand ini baru dibentuk, identik dengan imej dewasa, tua. Dari kondisi tersebut, Irin bersama dengan adik dan sahabatnya berkolaborasi membuat scarf panjang dengan motif tie dye.

Di luar dugaan, scarf besutan Irin diminati dan diburu para fashion entusiast. Dari scarf, kemudian bermetamorfosis menjadi kerudung. Saat mulai memproduksi kerudung, nama Kami. kian dikenal. Pasalnya, saat itu sedang ada tren Hijabers Community.

Saat brand Kami. mulai dikenal, Irin menghadapi tantangan baru. Yakni mempertahankan kualitas bahan, sementara  modal terbatas. Irin menyiasatinya dengan belanja ke pasar.

Rambah Pasar Luar

Memasuki tahun ke empat, produk Kami. mulai penetrasi ke market internasional yakni Malaysia. Brand Kami. mulai dikenal di negeri Jiran setelah mengikuti pameran yang diadakan Kementrian.

Dari Malaysia, Kami. merambah ajang fashion show di Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Malaysia.

Ditambahkan Irin sejatinya Kami. diajak Bekraf ke Amerika Serikat. Sayangnya, badai pandemi menghantam.

Kendati ada pandemi, penjualan Kami. di Malaysia terus berlanjut. Awalnya dia bermitra dengan Zalora dan Fashion Valet. 

Kemudian Irin bekerjasama dengan salah satu presenter, pengusaha, dan influencer Malaysia bernama Farahanim Razak.

Keep on Trend

Irin sadar industri fesyen muslim kian kompetitif. Hal itu ditandai dengan kian banyaknya bermunculan merek modest wear baru di tanah air.

Merespons hal tersebut, Irin menjelaskan strategi bisnisnya. Agar Kami. tetap eksis, Irin dan dua rekannya berusaha menjaga  produk Kami. relevan dengan target market dan membuat produk yang dirilis selalu hype di masyarakat.

Dikatakan rin, salah satu tips brandnya mampu bertahan hingga 13 tahun adalah memproduksi item yang bisa dimix and match untuk aktivitas sehari-hari.

Selain itu, kata Irin brand Kami.bukan hanya berjualan tetapi juga menjadi trend setter. "Kita keep on trend baik fesyen muslim maupun konvensional. Produk juga bisa dimix and match apa yang sedang tren di fesyen muslim. Fashion enthusiast bisa mengcombine produk Kami," terang Irin.

Untuk menekuni bisnis fesyen, Irin berpesan bahwa pertama harus mempunyai passion di bidang fesyen bukan ikut-ikutan. Selain itu juga terus meningkatkan knowledge sebagai supporting seperti akuntansi dan social media.

(Susan/foto : Susan)

Kategori
WIRAUSAHA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar