RAPBK PKPRI DKI Jakarta, Perbaiki Performa Hadapi Persaingan
Dalam Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun buku 2022, PKPRI DKI Jakarta tidak terlalu berandai-andai. Mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang masih dihantui pandemi Covid-19. Melihat capaian kinerja PKPRI DKI Jakarta tahun 2021 tidak mencapai target sesuai yang diharapkan, baik bidang organisasi dan manajemen, usaha dan keuangan maka RK/RAPBK tahun 2022 menyesuaikan dengan asumsi kinerja tahun 2021. Penyusunan RK/RAPBK PKPRI DKI Jakarta merupakan kegiatan berkesinambungan dari tahun sebelumnya, dimana kegiatan usaha itu meliputi unit usaha SPBU, simpan pinjam, dan penyewaan. Menariknya selama ini usaha SPBU menjadi usaha dominan menjadi keran pendapatan utama PKPRI DKI Jakarta.
“Sebagaimana kita ketahui semua bahwa situasi dan kondisi seluruh dunia termasuk Indonesia mulai awal tahun 2020 dilanda pandemi Covid-19, yang sampai saat ini masih dirasakan dampak negatifnya bagi perekonomian dan kita juga tidak bisa memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir. Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak sangat luar biasa terhadap perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya, yang tidak kalah pentingnya adalah pandemi ini memukul sektor pelaku usaha termasuk koperasi. seperti kita ketahui dalam dua tahun terakhir ini banyak koperasi terpaksa harus menutup usahanya dan merumahkan sebagian karyawan akibat tak mampu lagi menyuntik kontrtibusi pendapatan,” ungkap Hasanuddin, Bsy, SH. Ketua Umum PKPRI DKI Jakarta dalam sambutan dalam rapat rencana kerja rencana pendapatan dan belanja (RAPBK) PKPRI DKI Jakarta Tahun Buku 2022, di Gedung PKPRI Jakarta 22 Desember 2021.
Tidak akan berkembang suatu koperasi ketika hanya mengandalkan usaha simpan pinjam sebagai core business, melihat persaingan bisnis di lini simpan pinjam sudah semakin sengit dan masif. Era globalisasi tidak bisa dipungkiri banyak kalangan perbankan yang menyasar kepada para pegawai negeri, dengan jaminan SK pengangkatan. Belum lagi diimingi bunga rendah, persyaratan mudah, serta pemberian plafon pinjaman cukup tinggi. Hal itulah mambuat pegawai yang nota bene anggota koperasi tergiur dengan segala kemudahan yang ditawarkan perbankan, maka tak mengherankan banyak anggota memiliki dua sisi pinjaman baik di perbankan maupun koperasi. Terkadang miris melihat perilaku anggota manakala bunga pinjaman perbankan cukup tinggi, mereka rela meminjam. Dan ketika pinjamannya lunas tidak mendapatkan apa-apa. Beda dengan meminjam di koperasi, jasa yang diberikan koperasi terkadang protes, padahal jasa itu merupakan investasi yang akan dikembalikan kepada anggota, ketika diakhir tahun. Oleh karena itu langkah bijak pengurus PKPRI DKI Jakarta menambah jumlah usaha SPBU di Kabupaten Karawang patut diapresiasi.
Pengurus mampu membaca peluang usaha yang menambah pundi-pundi pendapatan cukup besar dibanding usaha lainnya. “Usaha simpan pinjam kepada anggota masih tetap berjalan seperti biasa, namun kinerja usaha simpan pinjam ini ditahun 2021 sedikit mengalami penurunan jumlah peminjam diharapkan di tahun 2022 usaha simpan pinjam ini dapat mengalami peningkatan,” imbuh Hasanuddin.
Ketua Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) Drs. H. Bambang Suhadijo, SP. Mengapresiasi terselenggaranya Rapat Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBK) PKPRI DKI Jakarta tepat waktu. Perencanaan yang harus dilakukan harus disesuaikan dengan keadaan situasi dan kondisi pada tahun lalu, saat ini serta predikisi masa datang. Oleh karena itu untuk melakukan segala perencanaan masa depan, diperlukan kajian-kajian masa kini. Bahkan begitu pentingnya merencanakan masa depan, muncul ilmu yang membahas dan meramalkan masa depan yang disebut futuristics.
Perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan. Tak dapat dibayangkan jika sebuah lembaga koperasi berhasil tanpa perencanaan. Walaupun demikian seandainya berhasil, maka keberhasilan yang diperoleh mungkin bersifat semu. Sesuatu yang telah melalui perencanaan, walaupun dalam kenyataannya tidak seratus persen, sesuai dengan harapan, tetapi sebenarnya kemampuan perencanaan yang telah dilakukan juga merupakan sebuah hasil yang patut diberikan penghargaan. Bambang Suhardijo, juga menjelaskan bahwa IKPRI telah menyelenggarakan RAPBK pada tanggal 25 Nopember 2021, keputusan strategis dalam rangka memperkuat permodalan IKPRI telah disepakatai kenaikan simpanan anggota sebesar Rp 110. Kenaikan jumlah simpanan anggota perorangan itu efektif berlaku mulai Januari 2022.
Poin penting lainnya yang disampaikan Bambang Suhardijo, mengenai subsidi dana pendidikan. Dana pendidikan jumlahnya dinaikkan menjadi Rp 20 juta dari sebelumnya sebesar Rp 15 juta. Subsidi dana pendidikan ini akan diberikan kepada anggota IKPRI yang menyelenggarakan pendidikan anggota. Selain dana pendidikan, IKPRI juga telah mengembalikan dana Sertifikat Khusus Pengembangan Bank (SKPB) kepada anggota. Karena Bank BKE telah dijual akibat regulasi Bank Indonesia (BI) yang sangat memberatkan IKPRI, regulasi itu adalah Peraturan Bank Indonesai (PBI) No. 20 yang mewajibkan lembaga bukan bank hanya boleh memiliki saham sebesar 35%, padahal IKPRI dulunya sebagai pemilik saham mayoritas di BKE.
Terkait dengan rencana program kerja tahun 2022, program penting lainnya yang dilakukan pengurus PKPRI DKI Jakarta adalah verifikasi dan validasi anggota pasif. Diharapkan, pada tahun 2022 seluruh koprim anggota menjadi anggota aktif tidak hanya itu diharapkan pula adanya penambahn jumlah anggota. Tahun 2022 pengurus menargetkan pendapatan sebesar Rp 9,2 miliar terkerek naik jika dibandingkan estimasi realisasi tahun 2021 yaitu sebesar Rp 8,7 miliar. Sedangkan untuk biaya di tahun 2022 jatuh pada angka Rp 7,9 miliar atau naik dibandingkan dengan biaya tahun 2021 sebesar Rp 7,5 miliar. Sementara untuk sisa hasil usaha (SHU) pada tahun 2022 direncanakan sebesar Rp 1,3 milar, mengalami kenaikan dibandingkan realisasi SHU tahun 2021 sebesar Rp 1,2 miliar.
PKPRI DKI Jakarta berharap semua kegiatan tersebut dapat dikelola secra profesional, dengan adanya keterpaduan dalam melaksanakan kegiatan organisasi dan usaha antara pengurus, pengawas, dan pengelola serta dukungan yang solid dari anggota maka pelaksanaan program kerja tahun 2022 berjalan lancar dan target pendapatan maupun SHU dapat tercapai. Semoga.
Edi Supriadi
Komentar