Penandatanganan Kesepahaman Kerjasama KMP Aryadhana Wisesa dengan FPT Corporation: Langkah Besar Tingkatkan Kerja Sama Indonesia-Vietnam

Kiprah Koperasi Jasa Multi Pihak (KMP) Aryadhana Wisesa Indonesia kembali menggema di kancah perkoperasian nasional dan regional dengan mengandeng mitra startegis korporasi global dari Vietnam.

img-1741585498.jpg

Senin (10/3), Koperasi Jasa Multi Pihak (KMP) Aryadhana Wisesa Indonesia dan PT. FPT Software Indonesia, anak perusahaan dari FPT Corporation Vietnam, secara resmi menandatangani Master Service Agreement (MSA) yang bersejarah di Hotel Raffles Jakarta.

Acara ini merupakan puncak dari serangkaian acara yang dimulai sejak hari Minggu, 9 Maret 2025, di hotel yang sama. Penandatanganan ini menandai awal dari kerja sama strategis antara kedua belah pihak dalam mengembangkan program-program strategis di bidang lingkungan, sosial, dan pendidikan.

Penandatanganan ini dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi, termasuk Menteri Perekonomian Ir. Airlangga Hartanto dan Sekjen Parlemen Vietnam, Mr. Lo Tam. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya kerja sama ini dalam memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam.

Sebelumnya, pada hari Minggu, 9 Maret 2025, kedua belah pihak telah melakukan diskusi mendalam tentang rencana kerja sama yang akan dijalankan selama lima tahun ke depan. Hasil diskusi tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk Memorandum of Service Agreement (MSA) yang telah ditandatangani lebih awal dengan disaksikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Bp. Denny Abdi, dan Duta Besar Vietnam di Indonesia, Mr. Ta Van Thong.

FPT Corporation, yang telah beroperasi di 32 negara, membawa keahlian dan pengalaman luas dalam penyediaan produk dan layanan teknologi informasi. Dengan kerja sama ini, FPT akan menyediakan infrastruktur, pengembangan perangkat lunak, dan layanan untuk mendukung program-program strategis yang dijalankan oleh KMP Aryadhana Wisesa.

Program-program strategis yang akan dijalankan mencakup pengelolaan limbah terpadu, ketahanan pangan, penyediaan infrastruktur rantai pasok dingin, pengembangan platform digital ESG global, dan program pendidikan perkoperasian berbasis teknologi. Program ARYA ECODHARA-EVOWASTE, misalnya, bertujuan untuk mencapai "Zero Waste" dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan dan blockchain. Sementara itu, Program ARYA LEAF LEGACY akan fokus pada ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi blockchain.

Nilai kerja sama untuk program ARYA ECODHARA-EVOWASTE diperkirakan sekitar USD 65 juta untuk membangun fasilitas pengelolaan limbah di Daerah Istimewa Yogyakarta dan wilayah lain di Indonesia. FPT juga akan melakukan investasi sebesar USD 2 juta untuk mendukung program-program lain yang dijalankan oleh KMP Aryadhana Wisesa.

Penandatanganan MSA ini menandai awal dari kerja sama yang dinamis dan strategis antara KMP Aryadhana Wisesa dan FPT Corporation. Dengan komitmen untuk mengembangkan program-program yang berkelanjutan dan berbasis teknologi, kedua pihak berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan.

Prof. Dr. Ahmad Subagyo, S.E., M.M., Ketua Umum KMP Aryadhana Wisesa, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis bagi mereka untuk mengembangkan program-program yang berkelanjutan dan berbasis teknologi. "Kami percaya bahwa dengan dukungan dari FPT, kami dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menghadapi tantangan lingkungan dengan lebih efektif," katanya.

Nguyen Hoang Tung, Presiden Direktur PT. FPT Software Indonesia, menambahkan bahwa mereka sangat senang dapat bekerja sama dengan KMP Aryadhana Wisesa dalam mengembangkan program-program strategis ini. "Dengan keahlian kami di bidang teknologi informasi, kami yakin dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas program-program tersebut," ujarnya.

Dengan demikian, penandatanganan MSA antara KMP Aryadhana Wisesa dan FPT Corporation menandai awal dari kerja sama yang dinamis dan strategis di bidang lingkungan, sosial, dan pendidikan. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan, serta memperkuat hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam yang telah berlangsung selama 70 tahun.(*).

Kategori
NASIONAL

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar