Mengatur Keuangan Untuk Generasi Sandwich
Tanpa pengaturan keuangan yang tepat, maka beban hidup generasi sandwich akan tambah berat.
Istilah generasi sandwich muncul ketika ada fenomena pekerja dengan tanggungan keluarganya sendiri dan orang tua. Istilah ini bukan hanya ditujukan untuk laki-laki, tetapi juga perempuan baik yang sudah menikah ataupun belum.
Jika seorang perempuan atau laki-laki bekerja atau berbisnis, tetapi tiap bulannya harus menanggung biaya hidupnya sendiri dan kehidupan orang tuanya yang sudah tidak produktif, maka ia termasuk generasi sandwich.
Tanpa pengaturan keuangan yang cermat, maka beban hidup yang harus ditanggung generasi sandwich akan berat.
Berikut tips pengaturan keuangan bagi generasi sandwich yang harus berjuang untuk dirinya sendiri, keluarga inti, dan keluarga besarnya atau orang tua.
1. Disiplin Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran.
Catatan pemasukan dan pengeluaran akan membantu melihat cashflow. Dari kegiatan ini juga akan terlihat pos-pos pengeluaran, besaran pengeluaran untuk hal penting dan hanya untuk senang-senang.
Dengan rutin membuat catatan, kita bisa menyusun planning keuangan bulanan. Kita bisa memperkirakan pemasukan dan pengeluaran. Syukur-syukur bisa menabung tiap bulan.
Karena harus membiayai orang tua atau keluarga besar, maka pengeluaran untuk mereka juga harus masuk dalam catatan. Atau menjadi bahan pertimbangan ketika kita memutuskan menggunakan uang untuk kebutuhan sekunder atau tersier.
2. Berinvestasi
Sadar bahwa tanggungan bulanan lumayan besar, maka pengelolaan aset secara smart melalui investasi menjadi keharusan.
Investasi yang dipilih harus sesuai dengan tujuan keuangan. Instrumen investasinya pun disesuaikan dengan kebutuhan baik jangka pendek, menengah, dan panjang. Juga kesediaan kita menanggung resiko investasi. Bukan hanya mempertimbangkan return atau jasa yang diperoleh.
3. Bijak dengan Utang
Bagi anggota koperasi, kegiatan utang selama digunakan untuk hal penting, atau kegiatan produktif, akan memberikan nilai tambah.
Sebisa mungkin hindari berutang untuk konsumtif, gaya hidup, yang tidak memberikan nilai tambah atas uang yang kita pinjam.
4. Dana Tak Terduga
Karena ada tanggungan orang tua, maka menyisihkan dana tak terduga adalah sebuah keharusan. Fungsi dana tak terduga ini untuk berjaga-jaga jika orang tua sakit atau menghadap Allah Yang Maha Kuasa.
Bentuk dana tak terduga sebenarnya tidak harus liquid dalam bentuk uang. Bisa berupa logam mulia atau surat berharga.
(Susan/foto : istimewa)
Komentar