Reorganisasi dan Prioritas PKPRI DKI Jakarta 2022-2026

Rabu (15/6), langit Jakarta cerah dengan sedikit awan mendung. Di gedung berbentuk bulat dengan ornamen kaca milik Badan Meteoreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), itu  menjadi tempat perhelatan akbar Rapat Anggota Tahunan (RAT) PKPRI DKI Jakarta Tahun Buku 2021.

Sebelum pandemi, kegiatan rapat anggota PKPRI DKI Jakarta selalu digelar di Hotel. Kini, sebagai sekunder koperasi yang selalu mengedepankan efisiensi, pilihan melakukan RAT  di salah satu “markas” anggota primernya, yaitu di Kopeg BMKG, adalah pilihan bijak. Terlebih,  Koperasi Pegawai BMKG adalah salah satu anggota primer PKPRI DKI Jakarta terbaik.   

Kali ini, selain membahas laporan pertanggungjawaban pengurus, juga dilaksanakan pemilihan pengurus PKPRI DKI periode 2022-2027. Pencapaian usaha memang belum seratus persen sebagai ekses pandemi. Hal itu dialami juga oleh entitas bisnis lain, termasuk di kalangan koperasi fungsional di seluruh Indonesia.

“RAT tahun buku 2021 merupakan rapat terakhir Kepengurusan PKPRI DKI Jakarta periode 2017-2021. Saya selaku ketua mewakili pengurus lainnya, mohon maaf jika selama mengurus PKPRI DKI Jakarta terdapat kesalahan dan kinerja koperasi kurang memuaskan. Manusia tidak luput dari salah dan khilaf, dan estafet kepemimpinan di PKPRI DKI Jakarta harus terus berjalan. Dengan menghadirkan KPRI anggota terbaik sebagai calon penerus kepengurusan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PKPRI DKI Jakarta,” ketua umu PKPRI DKI Jakarta Hasanuddin Bsy.

Kepengurusan PKPRI DKI Jakarta merupakan perwujudan dari koperasi primer (KPRI) terbaik. Dari 50 KPRI terbaik yang telah dipilih berdasarkan sejumlah kriteria (pelaksanaanRAT, asset, modal, dan jumlah anggota), disaring kmenjadi 10 KPRI terbaik. Kesepuluh KPRI terbaik yang diganjar award itu, adalah Koperasi Primer Karyawan Kehutanan, Koperasi Primer Pegawai Kementerian Perhubungan RI, Koperasi Primer Dharma Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Koperasi Primer Pegawai Pos Indonesia Jakarta Pusat, Koperasi Primer Kowarka Kota Jakarta Timur, Koperasi Primer Pegawai Pos Indonesia Jakarta Timur, Koperasi Primer Pegawai Pemda DKI Jakarta, Koperasi Primer Pegawai Kementerian Sekretaris Negara RI, Koperasi Primer Pegawai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jakarta, serta Koperasi Primer PT Pelni  “Bina Sejahtera”.    

Hasanuddin memaparkan, pada 2021, usaha PKPRI DKI Jakarta mengalami penurunan akibat pandemi. Sehingga rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun 2021 meliputi organisasi, usaha,dan keuangan PKPRI DKI Jakarta secara keseluruhan tidak mencapai target sesuai dengan rencana kerja yang telah dietapkan.

Terkait dengan kinerja usaha di tahun 2021, jika sebelumnya unit USP menjadi unit usaha primadona memberikan kontribusi pendapatan signifikan, mengalami turbulensi. Ini juga sebagai dampak ketatnya persaingan usaha, dimana pihak perbankan memberikan pinjaman dengan jasa kompetitif dengan jumlah cukup menggiurkan. Menjadikan tak sedikit PNS yang notabene adalah anggota KPRI, mengalihkan pinjamannya kepada perbankan. Ini mengakibatkan penurunan jumlah peminjam dari kalangan anggota koprim di PKPRI DKI Jakarta.

Diversifikasi bisnis jadi pilihan rasional PKPRI DKI Jakarta. Diantaranya dengan menambah jumlah unit usaha SPBU menjadi 3 unit. Usaha SPBU sejauh ini masih mampu memberikan kontribusi pendapatan 60-70%.

Dalam sambutannya, Ketua Umum IKPRI H. Bambang Suhardijo mengatakan, gerakan koperasi fungsional merupakan koperasi yang tertata rapi, dan pelaksanaan rapat anggota ini merupakan pelaksanaan implementasi dari Undang-Undang Perkoperasian No. 25 Tahun 1992. “Setiap koperasi wajib melaksanakan rapat anggota sebagai bentuk pertanggung jawaban pengurus kepada anggota, atas hasil kerja yang dicapai selama satu tahun. Berbagai pihak berpendapat bahwa koperasi pegawai negeri seharusnya dapat lebih maju dari pada koperasi jenis lain, karena tingkat pendidikan dikalangan anggotanya yang relatif lebih baik dan merata,”papar Bambang, yang saat berita ini dimuat, adalah Ketua Bidang Pendidikan dan SDM IKPRI.  

Dari enam bidang usaha yang dikelola PKPRI DKI Jakarta, mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp 8,8 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 10,5 miliar. Total pendapatan tersebut bersumber dari unit usaha simpan pinjam Rp 1,48 miliar, usaha sewa Rp 1,01 miliar, SPBU Sukapura Rp 1,7 miliar, SPBU Sepatan Rp 2,4 miliar, SPBU Karawang Rp 2,4 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 1,06 miliar. Sementara perolehan SHU tahun 2021 sebesar Rp 1,31 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2020 yang membukukan Rp 1,2 miliar.

Reorganisasi, Shahnas Rasyid Ketua Baru

img-1656565988.jpg

Reorganisasi PKPRI DKI Jakarta dilaksanakan melalui sistem formatur sesuai keputusan rapat anggota. Tim formatur terpilih terdiri dari Hasanuddin Bsy, SH, Hj. Syahnas Rasyid, SE, MM, H. Tarmijo Damanik, AKS, MM (Ketua Umum Koperasi Dinas Sosial), Dr. Gibson Sihombing  (Ketua Umum Pos Jakarta Pusat), dan Agus Salim , S.IP, M.P.P Sekretaris I Sekretariat Negara RI.  Hasil musyawarah tim formatur pada 17 Juni di Kantor PKPRI DKI Jakarta, menetapkan susunan pengurus dan pengawas PKPRI DKI Jakarta periode 2022-2026 sebagai berikut :

1.      Ketua Umum                           : Hj. Syahnas Rasyid, SE, M.M

2.      Ketua I                                     : Agus Salim, S.I.P., M.P.P

3.      Ketua II                                    : H. Tarmijo Damanik, AKS.,M.M

4.      Sekretaris                                : Dr. Gibson Sihombing, SE.,M.M

5.      Bendahara                               : H. Zukhasrin Siregar, S.E.,M.M

6.      Bimorus I                                 : Ir. Mujihanto, M.M

7.      Bimorus II                                : Dr. Widada Sulistya, DEA

8.      Ketua Pengawas                     : H. Uang, SH., M.M

9.      Sekretaris                                : Joko Santoso, SE., M.M

10.  Anggota Pengawas                 : Chairil Hidayat

Usai terpilih sebagai Ketua Umum, Shahnaz Rasyid mengaku siap untuk bekerja keras. “Saya sudah siap menunaikan tugas sebagai Ketua Umum PKPRI DKI Jakarta masa bakti 2021-2026. Amanah dari anggota agar PKPRI DKI ini terus bertumbuh. Kami tidak akan melupakan peran dan tugas dari pengurus sebelumnya. Karena kita pernah bekerja sama memberikan rekomendasi dalam penyelesaian tugas-tugas diantara pengurus, sehingga dapat terlaksana dengan baik. Mudah-mudahan tim selalu kompak, dikelilingi orang-orang hebat yang mampu membawa amanah dan bekerja sebaik mungkin,“ pungkas Syahnas Rasyid.

(Edi Supriadi/Editor : Prio)

 


“Kesejahteraan Anggota Perorangan di Koprim adalah Prioritas Kami”

Sebagai Ketua Umum PKPRI DKI Jakarta, Shahnas Rasyid mendapat amanah besar untuk mendongkrak kinerja usaha dan organisasi PKPRI DKI menjadi lebih baik dari era ketika pendemi. Apa saja prioritas dan tantangannya?

img-1656565811.jpg 

Apa prioritas kerja Anda dan Pengurus PKPRI DKI Jakarta usai terpilih?

Untuk jangka pendek, kami akan meneruskan dan melanjutkan program-program yang sudah disusun dalam RK/RAPB tahunan. Targetnya, agar kinerjanya bisa mencapai 90 persen hingga 100 persen. Baik bidan organisasi dan manajemen maupun target bidang usaha dan permodalan.

 

Bagaimana dengan target jangka panjang?

Jangka panjangnya, mengacu visi dan misi dan juga tujuan PKPRI DKI, yaitu mewujudkan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan anggota perorangan di  koprim masing-masing.  Sebagai koperasi tingkat sekunder, PKPRI DKI berkewajiban untuk bisa memperkuat pengelolaan koperasi sesuai jati diri koperasi. Agar sehat, mandiri dan tangguh menopang diri sendiri. Ini sudah dimulai dengan adanya penilaian koperasi terbaik yang dilakukan setiap tahun.

 

Bagaimana dengan perkuatan SDM koperasi?

Tak kalah penting adalah memperkuat SDM-SDM koperasi melalui peogram pendidikan yang sudah dibuat. Serta melakukan penguatan dan pengembangan usaha serta permodalan. Melaluinya, diharapkan dapat mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi koperasi melalui berbagai bidang usaha. 

 

Bagaimana dengan program jangka panjang?

Sesuai dengan Renstra yang dibuat, yang memuat rencana-rencana jangka pendek maupun jangka panjang. Banyak hal yang dapat dilakukan. Selain penguatan kelembagaan dan keanggotaan, juga penguatan usaha dan kemitraan. Setiap tahun diharapkan dibuat program yang berkesinambungan. Kedepan, dilakukan pengembangan usaha-usaha yang sudah ada saat ini dan melakukan intensifikasi/diversikasi usaha. Baik usaha yang sudah ada maupun usaha baru. Tentu terus memperhatikan kebutuhan anggota koprim terlebih dahulu, dan yang akan memberikan kontribusi pendapatan terhadap keuangan PKPRI. 

 

Apa agenda internal dan eksternal penting PKPRI DKI kedepan?

PKPRI DKI kedepan terus mengembangkan organisasi maupun usahanya. Secara internal, memperkuat kelembagaan dan keanggotaan dengan melengkapi semua dokumen yang dibuatkan sesuai dgn ketentuan perundang-undangan. Juga penguatan dan peningkatan partisipasi anggota.  Secara Eksternal, kebijakan-kebijakan pemerintah yang cepat berubah ubah perlu direspons. Termasuk merespons kompentitor dan persaingan usaha, iklim usaha yang belum stabil, serta kemajuan tehnologi. (Prio)

Kategori
DINAMIKA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar