Pengembangan Korporatisasi Petani dan Nelayan Melalui Koperasi

Bertempat di rumah dinas bupati Blora, Jawa Tengah (Jateng), Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) RI Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik beserta tim melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Blora pada Sabtu sore  (18/9/2021) 

Riza bertemu dengan Bupati Blora H Arief Rohman, S.IP, M.Si didampingi Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, ST, MM, KH. Bramadi. Selain itu juga hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Ketua TP PKK Kabupaten Blora, Ketua Dekranasda, Dindagkop UKM, pelaku UMKM dan pegiat koperasi di Blora.

Dalam pertemuan tersebut Riza menjelaskan bahwa kedatangannya dalam rangka pengembangan korporatisasi petani dan nelayan melalui koperasi di Kabupaten Blora.

Korporatisasi merupakan proses, cara dengan menjadikan pola manajemen korporasi sebagai kendali atau acuan.

Dikatakan Riza menkop UKM menugaskan dirinya untuk mengidentifikasi koperasi dan komoditas unggulan yang akan dikembangkan kedepannya.

“Saya diutus Pak Menteri untuk menindaklanjuti, sekitar dua minggu lalu ada diskusi via zoom dan Pak Bupati menyampaikan concern terkait pengembangan koperasi di Blora,” papar Riza seperti dilansir blorakab.go.id

Riza menambahkan, "Kita juga diminta untuk mengidentifikasi  koperasi-koperasi di Blora yang potensial untuk dikembangkan."

Menurut Riza ada beberapa hal yang menjadi fokus perhatian.  Seperti sektor pangan, pengembangan UMKM yang go global, dan digitalisasi UMKM.

Bupati Blora Arief Rohman menyatakan adanya koperasi diharapkan bisa mendorong berbagai sektor lainnya, termasuk pertanian dan peternakan.

“Kita ingin pengembangan koperasi terkait teman-teman perajin, corporate farming, pertanian terpadu dan pengembangan peternakan, di Blora ada koperasi KUD masih eksis, termasuk koperasi pegawai dan koperasi pondok pesantren jadi concern perhatian kita,” terang Arief.

Arief berharap kedatangan Riza bisa memberikan masukan dan pendampingan agar koperasi dan komoditas unggulan ke depannya dapat dikembangkan lebih optimal.

“Perlu kita diberikan pendampingan masukan strategi kedepannya seperti apa, melihat secara gambaran di Blora ini masih zona merah kemiskinannya sehingga ekonominya harus didorong,” tutur Arief.

Kegiatan audiensi dilanjutkan dengan kunjungan ke koperasi maupun pelaku UMKM di Kabupaten Blora.

(Susan/foto : istimewa)

Kategori
INFO

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar