AMT IKOPIN University Tebar Virus Berprestasi Pada Anak Muda

img-1702447044.jpg


Duduk saling berhadapan dalam satu kelompok, Key, Abay, dan Sherly, tampak asyik mencatat pada notes kecil. Bersama dua temannya lagi, ketiganya tergabung dalam satu kelompok dan meriung di satu meja. Beberapa kelompok lain, juga terdiri dari lima orang, menempati meja yang berbeda dengan lokasi berdekatan. Sesekali terdengar percakapan diantara mereka, antusiasme terpendar dari wajah anak-anak muda itu.    

 

Di atas adalah potongan suasana pelatihan Achievement Motivation Training (AMT) yang diselenggarakan oleh Humas IKOPIN University, Selasa (12/12) lalu. Acara diikuti oleh 25 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas.

Seperti diketahui, Achievement Motivation Training merupakan program pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan diri, terutama dalam meningkatkan motivasi berprestasi para pesertanya. Kali ini, acara AMT melibatkan Prof. Dr. Ahmad Subagyo sebagai  fasilitator.

Prof.Dr. Ahmad Subagyo, merupakan Wakil Rektor Bidang Riset, Advokasi dan Promosi Ikopin University. Juga dikenal di kalangan akademisi dan praktisi keuangan mikro dan koperasi sebagai Ketua Umum Indonesian Microfinance Expert Associations (IMFEA), serta penulis lebih dari 20 buku.

 

Infeksi Virus N-Ach

Dalam pelatihan ini, Ahmad Subagyo mengisahkan pengalamannya ‘terinfeksi’ virus N-Ach (need for achievement) sejak mengikuti pelatihan sejenis, saat kuliah di Unsoed sekitar 30 tahun silam. Saat mengikuti AMT, ia mampu menemukan kelebihan, kelemahan, sifat-sifat pribadinya, dan dengan kesadaran diri memunculkan nilai positif yang ada untuk mendorong kepada orientasi tujuan, misi dan visi yang diharapkan di masa depan.

Tujuan-Misi dan Visi diri hasil tempaan virus AMT itu, begitu membekas dalam memori hingga hari ini. Sebagian jejaknya tertuang dalam laman web pribadinya yang bisa disimak hingga sekarang (Visi dan Misi (ahmadsubagyo.com). Pelatihan-pelatihan yang diperolehnya, terekam kuat dan selalu menuju pada capaian-capaian positif dalam kehidupannya.

Ahmad Subagyo berpikir, mengapa pelatihan yang sangat baik itu tidak dikembangkan untuk membekali mahasiswa yang baru memasuki dunia orang “dewasa” agar memiliki orientasi positif dan menemukan dirinya sendiri agar optimal menggapai cita-cita hidupnya?

Metode-metode AMT memang bukan hal baru. Ia sudah popular sejak tahun 90-an, dan masih sangat relevan. Terlebih materi-materi AMT tidak usang ditelan jaman sebab selalu terbuka dengan inovasi dan kreatifitas pengampunya. Penemu AMT adalah Prof.Dr.David Mc Clelland seorang ahli psikologi dari Harvard University, USA .

David C. McClelland bersama asosiasinya dari Harvard University di Amerika Serikat melakukan penelitian mengenai dorongan prestasi karyawan selama 20 tahun. McClelland menekankan pentingnya kebutuhan akan prestasi, karena kebutuhan akan prestasi merupakan cadangan energi potensial yang sangat besar dan orang yang berhasil dalam bisnis dan industri adalah orang yang berhasil menyelesaikan sesuatu. Teori ini berpendapat, bahwa manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi di atas kemampuan orang lain. Seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain (Thoha, 2009).

Dalam pelatihan ini, fasilitator menggunakan berbagai metode dan pendekatan yang sudah dirancang oleh penemunya, antara lain metode klasikal, metode partisipatif, metode permainan (games), metode konfirmatif, dan metode eksperimental learning. Melalui beberapa pendekatan tersebut peserta mendapatkan pengalaman pribadi, mengenal pribadi dirinya sendiri, lalu memunculkan orientasi berprestasi dalam kehidupannya nanti.

Pelatihan yang berjalan pertama kali di IKOPIN University ini, diharapkan mampu menghasilkan kader-kader fasilitator AMT bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya. karena Pelatihan ini memang bertujuan menyebarkan virus berprestasi bagi diri peserta, yang pada gilirannya dapat menyebar pada orang lain. Tahapan selanjutnya, direncanakan untuk mengadakan Training for Trainer bagi mahasiswa yang terpilih untuk menjadi calon fasilitator bagi adik-adik kelas mereka nantinya.

IKOPIN University sebagai pencetak kader-kader Koperasi masa depan, sudah seharusnya mampu melahirkan generasi dan sarjana yang memiliki mental yang kuat, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan siap untuk berkompetisi dalam memperjuangkan hak-hak konstitusinya serta berhasil dalam menjalankan usahanya. Semoga, Aamiin.



Kategori
DINAMIKA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar