Direktur Regional International Cooperatives Alliance (ICA) Asia Pasifik Balu Iyer, berkunjung ke Indonesia dan menemui Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, di Jakarta, Kamis (10/7).
Dalam kunjunganya ke Indonesia, Balu Iyer, didampingi Suroto, CEO Induk Koperasi Usaha Rakyat (INKUR) bertemu Menteri Koperasi, di kantornya untuk membahas berbagai isu perkembangan gerakan koperasi dunia.
Disampaikan oleh Balu Iyer bahwa ada 321 organisasi koperasi tingkat nasional dan organisasi internasional yang menjadi anggota ICA yang mewakili 100 negara lebih. Disampaikan bahwa ICA adalah organisasi internasional tertua di dunia dengan keanggotaan individu paling besar dengan jumlah anggota sebanyak 1,3 milyar orang.
INKUR Federation Anggota ICA
Disampaikan bahwa saat ini baru Induk Koperasi Usaha Rakyat (INKUR Federation) yang menjadi anggota ICA. Untuk itu dia ingin agar pemerintah mendorong aktivasi keanggotaan organisasi koperasi lainya di ICA.
Peran ICA adalah mempromosikan keunggulan koperasi sebagai alternatif jawaban atas masalah isu distribuai kesejahteraan, perangi kesenjangan dan kemiskinan dan wujudkan pembangunan berkelanjutan. ICA memiliki kontribusi signifikan besar bagi pembangunan berkelanjutan untuk hampir seluruh isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDGs). Untuk itulah kenapa Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan tahun 2025 sebagai Tahun Koperasi Internasional (IYC 2025).
Disampaikan dalam diskusi oleh Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi yang didampingi oleh Sekretaris Kementerian Koperasi Ahmad Zabadi bahwa pemerintah Indonesia memberikan apresiasi yang tinggi kepada peranan ICA dan juga IYC 2025.
Menteri Koperasi menyampaikan bahwa pada tanggal 19 Juli 2025 ini Presiden ingin melaunching 80.000 koperasi desa (Kopdes) Merah Putih. Ini disampaikan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Indonesia untuk memberikan komtimenya dalam upaya untuk memerangi kemiskinan dan ciptakan pembangunan yang berkeadilan dan jadikan koperasi sebagai kekuatanya.
Menteri Budi Arie berharap bahwa dalam rangka untuk merayakan IYC 2025 akan selenggarakan kegiatan seminar Internasional yang akan mengundang berbagai koperasi besar dunia dan Asia Pasifik untuk saling belajar dan mendorong masyarakat untuk dapat memanfaatkan organisasi koperasi untuk menjawab berbagai isu penting dunia terutama masalah kesenjangan ekonomi.
Menurut Budi Arie, dia ingin koperasi menjadi kekuatan ekonomi rakyat dan menjadi mainstream dalam lintas bisnis modern. Bagaimana agar koperasi dapat bekerja di semua sektor ekonomi strategis seperti di negara lain. Sebut misalnya Jepang yang jaringan koperasi pertanianya Japannesse Agriculture Zen-noh assetnya 6 kali lipat dari Honda. Bagaimana Amerika Serikat mampu membangun Koperasi Listriknya yang dimiliki pelangganya yang beroperasi di seluruh negara bagian.
Dia katakan, di dalam seminar Internasional mendatang ingin juga belajar dari sukses koperasi di tingkat Asia Pasifik seperti Koperasi Konsumen NTUC Fair Price, Singapura yang kuasai pangsa pasar ritel hingga 62 persen dan juga koperasi susu Amul yang besar milik jutaan peternak sapi dan jadi perusahaan susu terbesar di India.
Menteri Budi Arie berharap Koperasi tidak lagi menjadi pemain pinggiran namun menjadi pelaku utama dan menjadi soko guru ekonomi. Ini adalah bentuk komitmen pemerintah Presiden Prabowo Subiyanto. (*)
Sumber : https://wartakoperasi.net/pertemuan-direktur-regional-ica-dengan-menteri-koperasi-bahasa-isu-global-detail-458620