One Pesantren One Product Perlu Pendamping agar Bersaing

One Pesantren One Product Perlu Pendamping agar Bersaing

    Pesantren adalah institusi yang punya rekam jejak panjang dalam mendidik umat. Pesantren menjadi entitas kuat yang tak hanya menjadi pilar pendidikan umat, tapi juga berpotensi menggerakan ekonomi umat. Agar mampu berdaya saing produk-produk UKM di pondok pesantren perlu didukung dengan peningkatan kualitas produk yang baik dan berdaya saing. Kebanggaan masyarakat akan barang-barang produksi nasional perlu dipupuk, karena mampu tidaknya produk suatu bangsa diterima oleh masyarakat dan eksis pada suatu lingklungan dipengaruhi oleh kesaadaran dan kemauan masyarakat untuk menerima dan menggunakan barang-barang produksi bangsanya sendiri.

    Bertempat di Icon Mall Gresik 26 Nopember 2021 diselenggarakan pembukaan Expo OPOP (one pesantren one product) Jawa Timur tahun 2021, yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 26-28 Nopember 2021. Hadir dalam pembukaan OPOP Expo Andromeda Qomariah,Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Aminatun Habibah, Wakil Bupati Gresik,Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Forkopimda, dan Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur.

    Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, mengapresiasi atas kepercayaan yang diberikan Pemerintah Propinsi Jawa Timur,kepada Pemerintah Kabupaten Gresik sebagai tuan rumah OPOP Expo yang kali pertama dilaksanakan di Kabupaten Gresik. Sekaligus juga bentuk kepedualian Pemerintah Propinsi Jawa Timur kepada Pondok Pesantren, bila dulu pondok pesantren ikut bersemangat untuk kemerdekaan negara ini. Sekarang semangatnya berubah ikut serta dalam pemulihan ekonomi Jawa Timur.

    Yang berbeda dari penyelenggaran OPOP Expo ini adalah terdapat tiga pilar dai OPOP itu antara lain, santripreneur, pesantrenpreneur, dan sociopreneur, tidak hanya terdapat kekuatan ekonomi tapi juga kekuatan sosial. Kekuatan besar ekosistem di Jawa Timur 95 persen adalah muslim, didlamnya terdapat 6.864 pondok pesantren, 654.404 santri dan koperasi pondok pesantren mencapai 1.595 koperasi pondok pesantren. Melalui pondok rumah kurasi fari Bank Indonesia, warung kurasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prop. Jawa Timur akan menscreening produk UKM, produk anggota OPOP jatim agar dapat masuk pasar yang memiliki kompetisi tinggi. Momentum OPOP Expo ini sangat penting untuk dimanfaatkan. Karena dukungan UMKM pada PDRB Jawa Timur sebesar 57,96%, Kabupaten Gresik termasuk dalam aglomerasi dengan Surabaya, Sidoarjo diharapkan akan menjadi pusat gratifikasi ekonomi yang inklusif sehingga apa yang terdapat di Gresik dirasakan pula daerah lainnya.

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam acara penutupan OPOPmengatakan berlangsungnya kegiatan One Pesantren One Product (OPOP), diharapkan membawa dampak signifikan terhadap produk yang dihasilkan oleh masing-masing pondok pesantren yang berada di Jawa Timur. Selain itu, perlu adanya peningkatan kualitas produk yang dihasilkan sehingga mampu bersaing dengan produk lainnya, sehingga menghasilkan keuntungan dan peningkatan ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan koperasi pondok pesantren. “Kegiatan yang telah dilakukan dalam mendukung produk OPOP ini akan tersambung rumah kurasi yang akan dikembangkan oleh Bank Indonesia, dalam upaya pendampingan produk pesantren, santri, dan alumni pesantren. Selain itu inovasi produk juga terus dikembangkan, seperti yang telah dilakukan oleh Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa (pomosda) Kabupaten Nganjuk, yang telah berhasil mengekspor bonggol jagung sebanyak 10 ton ke Jepang,” ungkap Khofifah. (28/11/21)

    Penyelenggaraan Kegiatan One Pesantren One Product yang digelar selama tiga hari itu, telah dikunjungi 30.317 pengunjung, dan membukukan omset penjualan sebesar Rp 1.950 milyar. Dalam kegiatan OPOP itu juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada perangkat daerah dilingkup Pemerintah Propinsi Jawa Timur, yang telah aktif berinovasi mengembangkan Program OPOP. Diantaranya adalah Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Jawa Timur, OPOP Mart, Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa Timur, Kopilaborasi Sambang Pesantren, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Santri OPOP Camp, dan lembaga lainnya. 

 Edi Supriadi (dari berbagai sumber)

Sumber : https://wartakoperasi.net/one-pesantren-one-product-perlu-pendamping-agar-bersaing-detail-439871