Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) DKI Jakarta bekerjasama dengan majalah Peluang menggelar launching buku 100 Koperasi Primer Terbaik PKPRI DKI di ruang Binakarna Gedung Bidakara pada Rabu (21/9/2022).
Deretan tamu undangan terlihat duduk di barisan depan dalam formasi round table. Seperti Asisten Deputi Pengawasan Koperasj Kementerian Koperasi dan UKM Suparyanto mewakili Menkop UKM, Plt Kepala Dinas PPKUKM Ir Elisabeth Ratu Rante Allo mewakili Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Juga Ketua Umum Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) Gunarto, Sekretaris IKPRI Zaenal Arifin, Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi, dan sejumlah pengurus koperasi besar di tanah air.
Ketua PKPRI DKI Jakarta Syahnaz Rasyid dalam sambutannya mengungkapkan di luar event hari itu, sejatinya PKPRI DKI sudah rutin melakukan pemeringkatan 10 koperasi berprestasi tiap rapat anggota tahunan.
"Tiap RAT sudah ada sepuluh koperasi terbaik. Kepada pengurus yang sudah memberikan kontribusi, terima kasih. Semoga PKPRI ke depan makin berjaya di masa yang akan datang," ujar Syahnaz.
Sistem Cluster
Sebelum menetapkan 100 KPRI, pihak PKPRI DKI dan Peluang menyeleksi sekitar 314 KPRI anggota PKPRI DKI Jakarta.
Faktor yang menjadi konsiderans antara lain ketaatan pada azas koperasi, loyalitas dan partisipasi anggota dan kinerja usaha. Taat azas ditunjukkan dengan tertib menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang dalam penilaian ini mengambil data angka berdasar RAT Tahun Buku 2020.
Dari seratus koperasi tersebut kemudian diklasifikasikan lagi dalam sistem cluster. Hal itu diungkapkan ketua penyelenggara Yuni Hegarwati koperasi-koperasi terbaik berada pada klaster Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), klaster Pemprov DKI Jakarta serta klaster koperasi di lingkungan sekolah.
“Koperasi karyawan kementerian kehutanan dan lingkungan hidup (Kokarhutan) meraih penghargaan tertinggi untuk klaster kementerian dan lembaga. Kemudian diikuti oleh Koperasi Pegawai Pos Indonesia (Kopposindo) di klaster BUMN/BUMD, KPPD di klaster Pemda DKI Jakarta dan KKGJ di klaster lingkungan sekolah,” papar Yuni.
Potensi Ekonomi
Penulis buku 100 Koprim Terbaik PKPRI DKI Irsyad Muchtar di atas panggung mengatakan dirinya tergerak menulis dan mengangkat profil KPRI di lingkungan pemerintahan karena potensi ekonominya yang cukup baik dalam menopang kebutuhan dan kesejahteraan anggotanya.
Meskipun, sebagian KPRI belum memenuhi skala ekonomi layak. Karena lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan anggota ketimbang mengejar profit.
“Namun kita juga patut berbangga ada pula koprim (KPRI-red) yang mampu mencerak aset ratusan miliar, bahkan satu di antaranya mampu mencapai aset lebih dari satu triliun rupiah,” terang Irsyad.
Dengan profil sebagian besar KPRI yang lebih berorientasi dengan layanan anggota, bukan mengejar ekspansi bisnis, wajar jika sebagian menyangsikan kesuksesan pembuatan buku tersebut.
Total Aset Rp 2,5 Triliun
Kendati dari skala usaha masih kalah dengan koperasi besar di tanah air, setelah digabung, dari 100 KPRI terbaik, jumlah total aset yang dibukukan Rp 2,5 triliun.
Volume usaha berkisar Rp 1,6 triliun dari 90.598 anggota perorangan. Rata-rata produktivitas transaksi pada KPRI mencapai angka Rp 1,5 juta per orangnya.
(Susan/foto : Susan)
Sumber : https://wartakoperasi.net/launching-buku-100-kpri-terbaik-detail-444353