Induk Koperasi Pegawai RI (IKPRI) menghelat Rapat Perencanaan Anggaran dan Belanja (RAPB) Tahun Buku 2020, di Jakarta, 14 Oktober lalu. Dihadiri seluruh utusan anggota dari seluruh tanah air, mengagendakan sejumlah program kerja dan rencana bisnis untuk memperkuat performa organisasi dan usaha. Sejumlah unit bisnis baru hasil diversifikasi dan inovasi jadi andalan seiring belum optimalnya kontribusi BKE dalam memperkuat struktur permodalan Anggota dan performa usaha IKPRI.
Dalam rapat tahunan yang dihadiri pengurus lengkap dan seluruh delegasi perwakilan anggota IKPRI dari Nanggroe Aceh Darussalam hingga Papua itu, IKPRI memutuskan dan menyepakati sejumlah point penting. Diantaranya terkait progres sejumlah unit bisnis baru, penjualan Saham IKPRI guna penambahan perkuatan modal, jasa SKPB, subsidi dana pendidikan, hingga inovasi-inovasi usaha baru mempertimbangkan sejumlah peluang.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia RAPB IKPRI tahun Buku 2020 Fahruddin Zaid mengemukakan, tahun 2020 IKPRI menghadapi tantangan yang tak mudah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, terbuka sejumlah jalan melalui implementasi bisnis baru yang sudah dijalankan.
Issue lain yang cukup menjadi perhatian forum RAPB IKPRI Tahun Buku 2020 pada pekan kedua Oktober lalu, tak lain adalah perkembangan bisnis baru IKPRI. Seperti diketahui, dalam rangka meningkatkan income IKPRI memutuskan untuk menjalankan usaha Agen Gas Elpiji Pertamina (SPBE). Terbaru, IKPRI memulai diversifikasi lokasi bisnis LPG di Bogor, Jawa Barat, setelah sebelumnya cukup sukses di kawasan Sukabumi.
Seperti diketahui, usaha agen Gas Elpiji 3kg diawali dengan mengakuisisi saham PT. Karya Mitra Sukabumi. Hasil analisis kelayakan bisnis dan sejumlah masukan, menunjukkan skala bisnis gas untuk beragam kalangan, industri skala UKM dan perorangan rumah tangga ini masih sangat prospektif. Sebagai komoditas yang berstandar harga dasar dari PT Pertamina, gas elpiji 3kg selalu dibutuhkan, bahkan tak jarang sering terjadi kasus kelangkaan gas elpiji di pasaran.
IKPRI melakukan study banding ke sejumlah daerah. Diantaranya di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Cibinong. Mempelajari kelemahan dan kelebihan jaringan bisnis agen gas elpiji di kawasan itu, termasuk mempelajari masukan dari PT Pertamina. Akhirnya, dipilihlah kawasan Sukabumi, kabupaten terluas di Provinsi Jawa Barat, melalui akuisisi PT karya Mitra Sukabumi. Menimbang prospeknya yang bagus, forum RAPB Tahun Buku 2020 menyetujui dan menyepakati unit bisnis ini untuk diintensifkan.
Masih di sektor bisnis, forum RAPB juga menyepakati dan menyetujui intensifikasi unit usaha SPBU Pertamina dan LPG, serta pengembangan tempat penitipan kendaraan bermotor di kawasan Citayam, Jawa Barat. Tempat penitipan kendaraan bermotor di Citayam, hanya berjarak beberapa langkah dari Stasiun KRL Citayam yang padat. Menghubungkan pengguna jasa kereta KRL (Commuter) andalan penduduk yang hendak bekerja atau bepergian di kawasan Jakarta maupun Bogor yang lalu lintasnya setiap hari tercatat lebih dari 900 ribu orang.
IKPRI juga konsisten menempatkan pendidikan anggota sebagai salah satu sentral pemberdayaan koperasi. “Komitmen IKPRI untuk terus mendukung pendidikan anggota guna meningkatkan kualitas SDM Koperasi Pegawai RI dalam menghadapi tantangan dan perubahan,” papar Ketua Umum IKPRI Prof. Dr. Agustitin Setyobudi.
Untuk Anggaran Tahun 2020 IKPRI menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp 11,18 miliar. Angka itu hasil kontribusi sejumlah unit usaha. Diantaranya SPBU (Rp 1,7 miliar), agen gas elpiji Sukabumi (Rp 2,4 miliar), serta agen gas elpiji Bogor (Rp 840 juta). Unit pemasukan lain bersumber dari usaha parkir kendaraan bermotor Citayam, serta aneka jasa (sewa gedung, Simpin, serta deposito). Dengan rencana pengeluaran mencapai Rp 9,6 miliar, IKPRI optimis 2020 mencetak SHU Rp 1,27 miliar.(Priono/Foto Espri)
Sumber : https://wartakoperasi.net/ikpri-optimisme-peningkatan-performa-bisnis-baru-detail-420544