GKPRI Jawa Barat Launching Hotel Lengkong Dua

GKPRI Jawa Barat Launching Hotel Lengkong Dua

img-1640760845.jpg

Ketatnya persaingan bisnis akibat dari pertumbuhan ekonomi yang cepat membuat para pelaku ekonomi global dituntut meningkatkan mutu pelayanan dan loyalitas pelanggan. Demikian halnya di sektor perhotelan. Menjamurnya hotel-hotel baru menjadikan hotel-hotel lama harus berbenah.

Wisma Remaja/Hotel Lengkong milik GKPRI Jawa Barat, adalah salah satunya. Terletak di Jalan Lengkong Besar berada di tengah kota dan wisata belanja, memudahkan akses pelanggan dalam beraktifitas.

Sebelumnya, fasilitas yang masih kurang lengkap, serta ketatnya persaingan menyebabkan jumlah pengunjung berkurang dan kepuasan pelanggan menurun. Karena itu, Pengurus GKPRI Jawa Barat melakukan langkah berani dengan merenovasi total Wisma Remaja.

img-1640760657.jpg

Diawali April tahun 2020, Wisma diubah total secara fisik menjadi lebih berkelas. Langkah berani GKPRI Jawa Barat merenovasi wismanya di tengah pandemi patut diacungi jempol. Sejak berdiri lebih 30 tahun silam, Wisma Remaja tidak pernah mendapat sentuhan renovasi. Di bawah Kepemimpinan Drs. H. Gunarto, SH, MH. GKPRI Jabar, seluruh Pengurus, Staff dan Karyawan serta dukungan Anggota, memoles Wisma jadi lebih kinclong.

Tanpa adanya jalinan kerja sama yang baik ini mustahil perbaikan itu akan berjalan mulus. “Karena ini maskotnya Jawa Barat, saya bertekad wisma/hotel ini menjadi salah satu unit usaha yang mampu memberikan kontribusi terbaiknya bagi GKPRI Jawa Barat,”papar Gunarto dalam sambutannya di bandung, Jumát (17/12) lalu. Dipaparkan Gunarto, Tahun lalu GKPRI Jabar hanya mampu menghasilkan SHU Rp 200 juta, Insya Allah tahun 2022 akan dicapai SHU sebesar Rp 250 juta. Banyak penginapan milik koperasi yang tutup akibat pandemi covid-19, tapi alhamdulillah GKPRI Jawa Barat wismanya masih eksis. Hal lain adalah bahwa hal ini akan meningkatkan kepercayaan mitra kerja kepada GKPRI Jawa Barat, yang telah membuktikan keseriusan pengurus dalam hal meningkatkan performa bisnis usaha wisma,” ungkap Gunarto.

Telan Biaya Lima Miliar

Biaya yang telah dikucurkan untuk renovasi Wisma Remaja mencapai Rp 5 miliar. Dana itu bersumber dari bantuan anggota, modal GKPRI Jawa Barat, dan bantuan pihak ketiga. Dengan berubahnya wajah Wisma Remaja ini maka pihak hotel akan menggenjot customer relations serta memenuhi harapan pelanggan. Strategi lain yang diterapkan adalah dengan cara menggiatkan promosi di media cetak serta elektronik, menggelar promo-promo khusus terkait produk yang ditawarkan pihak hotel. Untuk menarik pelanggan, meningkatkan servis dan pelayanan dengan cara melakukan sales call terhadap pelanggan sehingga terjadi hubungan harmonis dan komunikasi timbal balik antara keinginan pelanggan dengan pelayanan hotel.  “Keberhasilan team work ini juga menggunakn filosofi amanah, profesional, ikhklas, dan komitmen. Jadi, pengurus mencontoh uswatun hasanah rosul. Kita menjadi pahlawan bagi anggota ketika kita memiliki sidiq, tablig, amanah, dan fathonah. Kemudian prosfesional atau keterampilan dan keterampilannya itu diakui orang lain dan bisa menempatkan perasaan dan pikiran kita terhadap pendapat dan pikiran orang lain. Itu komunikasi yang bagus. Kalau mau bicara lihat dirimu sendiri, jadi jangan bicara kalau dirimu kotor itu empati. Kemudian ikhlas harus didahulukan. Karena niat ibadah komitmen, maka apa yang dikatakan harus dilakukan, itu filosofinya. Kemudian terwujudnya pelayanan yang prima kepada anggota, pelayanan prima mengandung makna simple, better dan faster, itu saya ambil dari kebijakan publik,” ungkap H. Gunarto.

img-1640760784.jpg

Sementara itu, Drs. H. Fahruddin Zaid, Sekretaris IKPRI Mengatakan, GKPRI Jawa Barat harus mengikuti perubahan zaman, mengikuti keinginan anggota, dan mengikuti selera konsumen. Renovasi hotel ini merupakan langkah strategis yang dilakukan pengurus GKRI Jawa Barat beserta seluruh jajaran anggota dalam rangka meningkatkan performa Hotel Lengkong menghadapi ketatnya persaingan usaha khsusunya usaha penginapan. Mengingat di kiri dan kanan telah berdiri hotel-hotel bintang tiga dan lima, bila tidak diantisipasi, tentunya akan menggerus profit hotel milik GKPRI Jawa Barat.


“IKPRI memberikan apresiasi atas keberhasilan GKPRI Jawa Barat yang telah berhasil merenovasi wisma menjadi hotel, dimana pandemi Covid-19 masih menyelimuti tanah air  berakibat banyak pelaku usaha dan koperasi yang gulung tikar. GKPRI Jawa Barat menunjukan taringnya dengan kekuatan seluruh potensi anggota, mampu mengubah wajah wisma yang dulu kusam menjadi bagus. Biaya yang dikeluarkan memang tidak sedikit, namun demi kemajuan bersama jumlah itu bukan hambatan bagi tercapainya kesejahteraan bersama. Perlu diketahui bahwa GKPRI Jawa Barat merupakan anggota IKPRI, dimana IKPRI juga memiliki anggota yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, ketua GKPRI Jawa Barat merupakan salah satu pengurus IKPRI bidang usaha,” ungkap Fahruddin Zaid.     

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Jawa Barat, Drs. Kusmana Hartadji, MM, mengatakan, bahwa Core bussines PKPRI adalah penginapan. Kalau bicara penginapan, baik hotel maupun yang lainnya ternyata PKPRI itu jagonya. “Sekarang selesai direnovasi karena ditantang oleh persaingan. Hari ini sudah berubah paradigmanya dari wisma menuju hotel melati akan tetapi ketika melihat sarana dan prasarana yang disajikan hotel ini tarafnya tak jauh dengan hotel bintang tiga, fasilitas yang disediakan terdiri dari pemandian air panas, penyejuk ruangan, dan audio berbasis digital. Tentunya hal ini akan memanjakan dan membuat para pelanggan semakin betah untuk singgah di hotel ini. Pencapaian yang telah berhasil diraih ini tidak lantas membuat pengurus semakin jumawa. Melainkan terus melakukan terobosan-terobosan usaha yang erat kaitannya dengan kebutuhan anggota, karena sebuah koperasi akan hancur manakala usahanya telah menyimpang dan tidak sesuai dengan kehendak anggota, ” papar Kusmana.

Konsep utama bisnis penginapan adalah penciptaan nilai pelanggan yang bertujuan tidak hanya untuk memaksimalkan pendapatan melainkan keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing tidak hanya berdasarkan harga saja tetapi juga berdasarkan kemampuan provider untuk membantu pelanggan menghasilkan nilai untuk mereka sendiri dan untuk membina hubungan jangka panjang. Hubungan Hotel Lengkong Dua dengan pelanggan menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting, bila dulu proses manajemen pelanggan lebih ditujukan kepada aktivitas promosi, maka sekarang Hotel Lengkong Dua tidak lagi sekadar menjual barang, tetapi berusaha meningkatkan hubungan untuk jangka panjang. Orientasi pada hubungan jangka panjang inilah yang akan meningkatkan pendapatan hotel, pelaku usaha dituntut untuk selalu memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi.

Selain menghelat acara soft opening Hotel Lengkong Dua, GKPRI Jawa Barat juga menggelar Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Pendapatan dan Belanja (RAPBK) Tahun Buku 2022. Dimana dalam program rencana kerja tahun 2022 GKPRI Jawa Barat menargetkan total pendapatan sebesar Rp 2,1 miliar, sementara beban biaya ditahun 2022 sebesar Rp 1,9, miliar, dan target SHU sebesar Rp 250,4 juta atau naik 7,48%, dari target SHU tahun 2021 sebesar Rp 233 juta.

Edi Supriadi 

Sumber : https://wartakoperasi.net/gkpri-jawa-barat-launching-hotel-lengkong-dua-detail-440117