Asosiasi ahli ekonomi mikro Indonesia (Indonesia Microfinance Expert Association/IMFEA), menghelat Business matching, Selasa (9/8), di Semarang, Jawa Tengah. Acara itu mrupakan kolaborasi dalam Akselerasi Digitalisasi Lembaga Keuangan dan LSP MFI – Artaku – CRIF Lembaga Informasi Keuangan – General Insurance – ASLI.
Tahapan itu merupakan inisiasi digitalisasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) oleh IMFEA. Seperti dikemukakan ketua IMFEA Dr. Ahmad Subagyo, pihaknya terus melakukan koordinasi dan konsolidasi. “Kami saat ini berada dalam tahapan koordinasi dan konsolidasi untuk melakukan digitalisasi LKM. Hal ini terlebih dahulu diawali dengan pembentukan Asosiasi LKM Seluruh Indonesia (ASLI),”papar Subagyo seperti disampaikan dalam grup daring IMFEA, yang juga diikuti oleh Warta Koperasi, pekan lalu.
Dalam pandangan IMFEA, Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar. Khususnya yang disebabkan oleh disrupsi teknologi informasi dan kondisi ekonomi pasca pandemi. Resiko kredit, resiko likuiditas, risiko operasional, risiko pasar, hingga risiko strategis. Adapun mitigasi risiko, membutuhkan resources yang besar serta kapasitas SDM dan budget yang memadai.
“Probablitias yang paling mungkin dilakukan adalah kolaborasi. Guna mendapatkan resources yang murah, efektif dan berkinerja tinggi, diperlukan forum untuk bertemu antara stakeholder daris isi pelaku (industri LKM), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), penyedia jasa IT, lembaga pendukung pembiayaan dan asuransi serta Penjaminan,” imbuh Subagyo. (PRIONO/Foto : IMFEA)
Sumber : https://wartakoperasi.net/business-matching-imfea-digelar-di-semarang-hari-ini-detail-443706