Seratus Koperasi Besar Indonesia Beraset RP 66,6 Triliun


    Selasa (23/2) lalu, Majalah Peluang memberikan apresiasi kepada sejumlah koperasi besar di tanah air dengan aset dan volume usaha lebih dari Rp 100 miliar hingga Rp 10 triliun. Acara di Gedung Smesco, dibarengi peluncuran buku 100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) oleh Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki.

    Penulis Buku 100 KBI Irsyad Muchtar mengatakan, penilaian 100 koperasi besar mengacu pada laporan tahun buku 2019 dengan nilai tambah berupa aspek manajemen, penguasaan teknologi informasi terkini dan peduli lingkungan. Buku 250 halaman itu, juga memuat 200 koperasi besar dengan kategori progresif dan potensial. Tercatat akumulasi aset sebesar Rp 66,6 triliun, volume usaha Rp 59,7 triliun dan anggota 5.490.660 orang. Dari 500an koperasi beraset dari Rp 10 miliar hingga triliunan rupiah, 300 koperasi besar, dikelompokkan dalam 100 koperasi besar, 100 koperasi progresif, dan 100 koperasi potensial.

    Tigaratus koperasi besar mencatatkan aset Rp 85,102 triliun, volume usaha Rp 75,895 triliun dan melayani 7.569.339 orang anggota. Jumlah aset berkontribusi 55,9% terhadap total aset koperasi nasional, pada periode yang sama  sebesar Rp 152,113 triliun, volume usaha Rp 154,178 triliun dan dengan total anggota 22.463.738 orang. Sedangkan kontribusi berdasar volume usaha sebesar 49,2% dan 33,7% untuk total anggota.


Dari Kospin Jasa hingga Kopdit Lantang Tipo

    Koperasi unggulan lama masih berjaya. Sebut saja Kospin Jasa Pekalongan, Jawa Tengah, Koperasi Kredit Lantang Tipo, Sanggau Kalimantan Barat, KSPPS UGT Sidogiri, Pasuruan ataupun Koperasi Telekomunikasi Selular Jakarta.

    Penghargaan dipilah dalam tiga kategori. Kategori I, koperasi dengan aset di atas Rp 1 triliun; Kategori II koperasi dengan aset Rp 500 miliar sampai dengan dibawah Rp 1 triliun; dan Kategori III dengan aset Rp 100 miliar sampai dengan di bawah Rp 500 miliar.

    Kategori I, Kospin Jasa Pekalongan jadi pemuncak koperasi besar tahun 2021 dengan aset Rp 9,6 triliun. Urutan kedua KSP Sahabat Mitra Sejati (Rp 4,4 triliun). Berikutnya, di urutan 10 besar adalah KSP Sejahtera Bersama Bogor (Rp 3,1 triliun); KSP CU Lantang Tipo, Sanggau (Rp 3 triliun); Mandiri Healthcare, Jakarta (Rp 2,7 triliun); KSPPS BMT UGT, Sidogiri  Pasuruan (Rp 2,6 triliun); KSP CU Pancur Kasih, Pontianak (Rp 2,5 triliun); KSP Mitra Dhuafa, Jakarta (Rp 1,9 triliun); Kisel, Jakarta (Rp 1,6 triliun); dan kopdit Keling Kumang Sekadau (Rp 1,5 triliun). Lanjut Koperasi Astra, Jakarta (Rp 1,2 triliun), KSP Kopdit Pintu Air Maumere (Rp 1,1); KSPPS BMT, Lasem (Rp 1,1 triliun) dan KWSG, Gresik (Rp1,0 triliun).

    Kategori II, Kopkar Wijaya Karya, Jakarta (Rp 950 miliar), Kopdit Sangosay, Bajawa (Rp 790 miliar); KSPPS BMT Maslahah Sidogiri (Rp 737 miliar) dan KSP Nasari, Semarang Rp 664 miliar).

    Koperasi kategori III diberikan kepada KSP Makmur Mandiri (Rp 500 miliar) Kopkar Sampoerna, Surabaya (Rp 417 miliar); dan KSPPS Fastabiq Khoiro Ummah, Pati (Rp 347 miliar).

    Apresiasi koperasi dengan penggunaan IT terbaik meliputi Kopdit Keling Kumang, Sekadau; Koperasi Astra Jakarta; KAN Jabung Malang; dan KSP Sejahtera Bersama, Bogor. Koperasi dengan peduli sosial terbaik adalah KSP Kopdit Pancur Kasih Pontianak, Koperasi Tankers Pertamina Perkapalan, Jakarta dan KPBS Pengalengan. 

(Edi Supriadi)

Kategori
DINAMIKA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar