Geliat Rintisan Marketplace Koperasi

Geliat Rintisan Marketplace Koperasi

Mengacu data McKinsey,  selama pandemi pengguna e-commerce mengalami kenaikan sebesar 26 persen dan mencapai 3,1 juta transaksi per hari. Ini penanda bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM) untuk mengoptimalkan teknologi digital bagi usahanya dari rumah dan terhubung ke ekosistem digital serta melakukan adaptasi dan inovasi produk.


            Digitalisasi menyeruak nyaris ke semua bidang, dan tak lagi menyisakan celah untuk menghindar. Dunia sains dan bisnis adalah beberapa yang paling sigap menyambut. Termasuk kalangan koperasi. Saat ini muncul ratusan seminar web (webinar) yang berlangsung secara online sebagai dampak pandemi Covid-19 yang menuntut minimalisasi pertemuan fisik.

            Lusinan Webinar digelar oleh berbagai kalangan. Pemerintah, lembaga pendidikan, hingga entitas gerakan koperasi. Beragam persoalan dibedah. Dampak pandemi terhadap prospek ekonomi, perkembangan koperasi, hingga inovasi-inovasi pemanfaatan teknologi.

            Dalam era baru dimana ekonomi digital tumbuh dan disrupsi terjadi dimana-mana, koperasi harus beradaptasi. Tentu saja beradaptasi dengan cara, sikap dan mindset yang juga baru. Salah satunya dengan jalan membangun pathway serta ekosistem baru yang lebih ramah terhadap generasi milenial.


Platform Koperasi Masih Dinanti

            Platform atau marketplace yang disebut meningkat performanya seperti disebut Mc Kinsey, sayangnya belum satu pun yang dimiliki oleh koperasi. Situasi ini cenderung menguntungkan pemilik platform belaka. Di sisi lain, provider serta user sama-sama menjadi komoditi bagi platform tersebut. Coop platform adalah tantangan bagi kalangan koperasi..

            Praktisi koperasi Firdaus Putra mengemukakan, Coop platform merupakan respon terhadap tren collaborative economy yang menghubungkan berbagai pihak dalam rantai nilai tertentu. "Coop platform ini berbeda dengan apa yang namanya koperasi go online. Kata kunci platform terletak pada multi pihak yang berada di dalam platform tersebut," papar Firdaus..

            Masih menurut Firdaus, coop start up lahir untuk merespon tren private start up business. Sehingga coop start up berbeda dengan koperasi rintisan konvensional. "Seperti halnya start up, kata kuncinya terletak pada market solution dan potensi scaling up atau inovasi baru dalam membangun pasar (blue ocean market). Perbedaan ketiga model itu terletak pada model bisnisnya".

            Di Purwokerto ada PEDI Help, merupakan rintisan koperasi pekerja yang bergerak di jasa kebersihan dan perbantuan. Diawali 9 pekerja yang sebagian adalah tukang becak. Tujuannya, adalah menambah penghasilan tukang becak yang sepi penumpang. Dalam masa inkubasi sembilan bulan, PEDI Help telah mengerjakan puluhan pekerjaan. Salah satunya adalah kontrak kebersihan dengan perusahaan skala menengah di Purwokerto. Layanan lainnya seperti paket kebersihan untuk mahasiswa serta perumahan: bersih rumah, dapur, kamar, halaman, kebun, cuci motor dan sebagainya. Pedi Help mengembangkan aplikasi digital sendiri.

            Mereka juga memiliki PEDI Solution. Menurut Anis Saadah, aktivis koperasi Pemuda Indonesia dan Youth Coop (ICA-Asia Pasific), PEDI Solution merupakan market place yang berbasis koperasi pekerja. PEDI Solution ini menghubungkan beberapa koperasi seperti PEDI Help, Kopkun Swalayan, AdaIde serta UKM lokal. Bekerjasama dengan vendor lokal, PT Nemolab Intermedia, PEDI Solution digawangi oleh empat anak muda. "Saat ini aplikasi sedang tahap uji coba sebelum dikenalkan ke masyarakat secara massif. Sebagai core service-nya, PEDI Solution mengincar layanan belanja pasar tradisional yang potensi pasarnya bagus: orang kantoran dan perumahan, yang mereka ingin masak untuk keluarga namun tak punya waktu ke pasar," ujarnya.

            Selalu ada peluang dari situasi terburuk sekalipun. Entitas gerakan koperasi hanya perlu ambil peluang dan terus maju. Tanpanya, koperasi akan tergilas mesin waktu. (*)


(PRIONO)

Sumber : http://wartakoperasi.net/geliat-rintisan-marketplace-koperasi-detail-429517