Modal dari Anggota Harus Memberikan Manfaat

KPRI Prastiwi

Simpanan anggota sebagai modal koperasi harus memberikan benefit bagi anggota koperasi. Selain itu, peningkatan simpanan juga menjadi hal urgen.

Kapital alias modal koperasi bersumber dari anggota harus memberikan benefit bagi anggota. Hal itu diungkapkan oleh Ketua KPRI Prastiwi Kabupaten Probolinggo Rachmad Hidayanto saat rapat anggota tentang Rencana Kerja Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RK/RAPB) yang digelar pada Kamis (18/11/2019).

Rachmad Hidayanto menyatakan modal koperasi dari anggota harus dapat memberikan manfaat kepada anggota sesuai komitmen koperasi “Dari, oleh dan untuk anggota,” terang Rachmad seperti dilansir probolinggo.go.

“Oleh karena itu, kesadaran dari anggota dalam memupuk modal melalui simpanan wajib dan berpartisipasi dalam usaha koperasi harus ditingkatkan. Dalam rapat anggota ini, pengurus mengajukan kenaikan simpanan wajib sebagai upaya pemupukan modal koperasi dalam upaya peningkatan pelayanan kepada anggota.” 

Kegiatan rapat rencana kerja tersebut diikuti oleh ratusan anggota KPRI Prastiwi Kabupaten Probolinggo. Selain itu hadir sejumlah tamu undangan seperti Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Siti Khoiriyah, Ketua Dekopinda Kabupaten Probolinggo Joko Rohani Sanjaya, dan pengurus Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PK-PRI) Kabupaten atau Kota Probolinggo Supadi.

Ketua Dekopinda Kabupaten Probolinggo Joko Rohani Sanjaya dalam uraiannya mengungkapkan saat ini aset KPRI Prastiwi sudah sangat besar. Menurut dia sudah saatnya koperasi memikirkan tentang masa depan dan kemajuan koperasi. Ia juga menyatakan rapat anggota merupakan momentum dalam menentukan kemajuan koperasi ke depannya. Apakah koperasi tetap melaksanakan kegiatan usaha yang sama (intensifikasi usaha) dan atau mengembangkan usaha (diversifikasi usaha). 

“Di era disrupsi ekonomi sudah saatnya koperasi melakukan penataan kembali tata kelola organisasi untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada anggota, beradaptasi dengan dunia digital dan memiliki daya saing yang kuat terhadap finansial teknologi yang saat ini berkembang pesat dengan mengatasnamakan koperasi. KPRI Prastiwi harus mampu menjadi koperasi kekinian di era digital ini dan jangan sampai terjadi idle fund dan idle cash.” 

Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Siti Khoiriyah dalam sambutannya menyoroti pendirian dan filosofi koperasi yang mempunyai dimensi ekonomi dan sosial. Selain sebagai wadah kesejahteraan ekonomi, kata Siti koperasi juga memiliki jiwa sosial kebersamaan yang sangat kuat. 

“Seperti halnya KPRI Prastiwi yang hari ini memberikan beasiswa pendidikan kepada 30 putra putri anggota koperasi. Inilah koperasi yang sesungguhnya yang bisa memberikan kemanfaatan lebih bagi anggotanya."

Siti juga menyinggung reformasi total koperasi. Menurut dia internalisasi koperasi dan pendidikan perkoperasian sekarang harus menjadi prioritas program koperasi. Sehingga, kata dia koperasi memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang handal yang didasari oleh tekad untuk siap berubah dalam mensikapi tantangan kekinian serta dapat meningkatkan trust anggota dan masyarakat kepada koperasi.

“Koperasi saat ini harus inovatif, transparan dan akuntabel serta mampu menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0. Eksistensi dan keberlanjutan koperasi sebagai badan usaha bukan hanya ditentukan oleh besarnya aset, modal atau skala usaha, tetapi ditentukan oleh kelincahan koperasi memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan anggota dan pelanggannya. Inilah keunggulan kompetitif yang harus diciptakan oleh koperasi untuk membangun citra koperasi sebagai badan usaha yang mandiri, tangguh dan berdaya saing serta berbasis anggota.”

(Susan/Foto : istimewa)

Kategori
DINAMIKA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar