Menjaga Regenerasi dengan Partisipasi

Ide pengenalan koperasi sejak dini bisa dilakukan dengan melibatkan anak di koperasi. Salah satu modelnya adalah koperasi siswa.

Pengenalan koperasi sejak dini menjadi salah strategi menjaga regenerasi di koperasi. Saat ini regenerasi di koperasi menjadi salah satu isu serius. Pasalnya koperasi dominan diisi oleh golongan tua.

Maka, kegiatan webinar dalam rangka hari anak nasional (HAN) bertajuk "Yuk, Kenali Koperasi Lebih Dekat" yang digelar oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) secara virtual pada Kamis (14/7) semacam angin segar bagi regenerasi koperasi di era sekarang.

Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Endah Sri Rejeki yang menjadi salah satu narasumber webinar mengungkapkan bahwa melibatkan anak dalam koperasi menjadi strategi mempercepat regenerasi koperasi di tanah air.

"Salah satu isu perkoperasian dalam kaitannya dengan anak dan remaja adalah terbatasnya SDM pengelola koperasi yang berkualitas dan minimnya jumlah kaum muda yang tertarik dengan koperasi,” tutur dia.

Endah mengungkapkan hari anak nasional merupakan momentum yang baik untuk memperkuat komitmen pemerintah dan masyarakat terhadap perlindungan serta pemenuhan hak anak, termasuk hak atas partisipasi.

Dikatakan Endah, anak perlu dilibatkan dalam berbagai sektor pembangunan untuk menghasilkan kebijakan maupun program yang lebih baik dan tepat sasaran. Salah satunya anak dilibatkan di koperasi.

“Sebagai pemegang tongkat estafet pembangunan dan generasi penerus cita-cita bangsa, sudah seharusnya anak diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, termasuk di sektor perkoperasian."

Endah menambahkan, "Diharapkan mereka dapat memberikan sentuhan inovasi dan kreativitas agar koperasi dapat lebih bersaing di era digital saat ini maupun masa depan."

Webinar "Yuk Kenali Koperasi Lebih Dekat" menjadi salah satu medium pengenalan koperasi sebagai soko guru alias tulang punggung perekonomian Indonesia, yang memiliki peran besar dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. 

“Melalui webinar kali ini, KemenPPPA ingin memperkenalkan anak kepada bidang perkoperasian. Diharapkan dengan mengenal perkoperasian lebih dini dapat menarik minat anak muda terhadap perkoperasian dan selanjutnya mereka dapat mengajak teman sebayanya dengan cara mereka sendiri,” terang Endah.

Narasumber lain yakni Kepala Bagian Perencanaan, Pemantauan, dan Evaluasi Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Gendo mengungkapkan koperasi merupakan sektor yang sangat dekat dengan anak. Hal itu bisa dilihat pada koperasi siswa. 

“Tanpa melalui pelajaran pun, anak bisa langsung berpraktek di sana,” tutur Gendo.

Ditambahkan Gendo koperasi dapat menjadi wadah menanamkan revolusi mental bagi anak dan remaja. 

“Melalui koperasi siswa, anak diajarkan untuk melakukan transaksi atau berjualan; berorganisasi; memberikan perlakuan adil kepada anggota; melakukan forum diskusi; dan siswa dapat belajar untuk membuat dan melaksanakan aturan,” papar Gendo.

(Susan/foto : kemenpppa.go.id)

Kategori
NASIONAL

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar