KOPSYAH BMI 2021 : Optimisme Performa Bisnis dan Sosial

 


Koperasi Benteng Mikro Indonesia (BMI) menghelat Rapat Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RK-RAPB) Tahun Buku 2021, di Hotel Jayakarta, Anyer, Banten, 1-3 Desember 2020 lalu. Ditandai dengan jumlah anggota dan asset yang menanjak, optimis dengan proyeksi bisnis dan sosial tahun depan.

 


Dalam acara yang dibuka oleh Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat Suhra, Koperasi BMI menegaskan optimismenya di tengah kelesuan ekonomi nasional dan global akibat pandemi. Acara dihadiri para pengawas syariah, pengawas operasional, pengurus, manajer pusat, manajer area dan manajer cabang Koperasi BMI.   

 

”Saya sangat terkesan. Meskipun dilanda pandemi, BMI mampu bertahan dengan niat kebersamaan sesuai tuntunan. Insya Allah, itu akan mendapat Ridho Allah SWT. Saya sampai terkejut, mendengar proyeksi BMI bisa jadi kenyataan,” papar Suhra. 

   

Lewat tayangan video, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki memberikan selamat atas terselenggaranya RK-RAPB BMI Tahun Buku 2021. Dalam Teten mengapresiasi kinerja BMI yang tetap bertahan di tengah kondisi pandemi. ”Koperasi BMI adalah koperasi syariah yang tetap eksis di tengah pandemi Covid 19. Bertahan di posisi ini merupakan prestasi yang patut kita banggakan. BMI telah menunjukkan konsistensi melayani anggota dengan lima instrumen Model BMI Syariah,” ujarnya. Kegiatan Ziswaf dan pemberdayaan ekonomi anggota BMI tak luput diapresiasi Menteri Koperasi.

 

Merespon Industri 4.0, sambung Menkop, digitalisasi Koperasi BMI telah berhasil meningkatkan pelayanan dan kebutuhan anggota secara transparan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip syariah. ”Transformasi digital perlu mendapat dukungan dari segala pihak. Besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia merupakan kesempatan besar yang bisa digerakkan koperasi maupun UKM. Melalui momentum ini, kita harus memliki optimisme yang tinggi dalam menghadapi digitalisasi sebagai instrumen yang mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dan meningkatkan citra dan kepercayaan masyarakat kepada koperasi,” terangnya.   


img-1606973982.jpg


 

Optimisme memang layak mengemuka menyusul performa kinclong Koperasi BMI setahun terakhir. Meskipun penyaluran kredit mengalami penurunan dari Rp 840 miliar menjadi Rp 652 miliar sepanjang Desember 2019 hingga November 2020, asset koperasi yang berkantor pusat di Tangerang itu, justru melonjak dua digit mencapai 12,2 persen. Dari semula Rp 603 miliar pada tahun lalu, naik menjadi Rp 677 miliar.

 

Berikhtiar menjadi koperasi sejati, Koperasi Benteng Mikro Indonesia (BMI) tidak melulu mengejar keuntungan. Lebih dari itu adalah menebar manfaat. Pesan itu menjadi kalimat pembuka dari sambutan Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara.

 

Seperti diketahui, Koperasi BMI kini telah memiliki tiga pilar ekonomi syariah. Diantaranya, Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Benteng Mikro Indonesia, Koperasi Konsumen Benteng Muammalah Indonesia, serta Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf (Ziswaf). Untuk yang disebut terakhir, acuannya adalah Permenkop Nomor 11 Tahun 2017 tentang pengelolaan simpan pinjam syariah. 

 

 

”Ada hal yang luar biasa yakni, kenaikan piutang meski pandemi. Dari Rp 431 miliar menjadi Rp468 miliar. Meskipun laba mengalami penurunan dari Rp 17,2 miliar menjadi Rp 2,3 miliar, tidak ada satupun karyawan kami di PHK,” papar Kamaruddin Batubara mengutip siaran pers yang diterima WartaKoperasi (3/12).

 

Antusiasme Berkoperasi, Diversifikasi Bisnis dan Proyek Sosial

 

Salah satu indikator sukses koperasi adalah besaran manfaat yang diterima anggota dan publik. Koperasi BMI yang sempat populer dengan aksi-aksi sosial dan humanis dengan dampak yang dirasakan khalayak marjinal, sukses memanen kepercayaan publik yang dibuktikan dengan jumlah anggota yang meningkat. Dari semula tercatat 162.763 orang menjadi 177.583 orang anggota. Jumlah karyawan juga naik dari 761 orang menjadi 873 orang. ”Kantor cabang kami juga justru mengalami kenaikan. Dari semula 45 cabang kini bertambah menjadi 65 cabang,” imbuh Kamaruddin. 

 

img-1606974073.jpg   Gedung Kopsyah BMI (IST)


Pandemi Covid-19 yang mulai terendus di Indonesia sejak awal Maret silam, memang cukup terasa dampaknya bagi BMI.  Simpanan koperasi mengalami penurunan sebesar 1,9 persen, dari Rp 253,5 miliar menjadi Rp 248,5 miliar. Demikian halnya dengan permodalan. Turun 0,2 persen dari Rp 230 miliar menjadi Rp 229,4 miliar.

 

Layak disyukuri, sektor Kopmen BMI yang baru dua tahun berdiri, tetap tegar di tengah pandemi. Assetnya naik dari Rp 19,3 miliar menjadi Rp 24,4 miliar. Persediaan, dari  Rp 6,5 miliar menjadi Rp7,4 miliar. Setali tiga uang dengan permodalan yang mengalami peningkatan dari Rp 8,2 miliar menjadi Rp 9,1 miliar.  ”Alhamdulillah, lewat kerja keras seluruh entitas Koperasi BMI, anggota Kopmen BMI juga bertambah menjadi 81.313 orang. Sama halnya dengan Kopsyah, Kopmen BMI tak melakukan PHK,” terang Kamaruddin. 

 

Helatan RK-RAPB juga mengelaborasi rencana bisnis, kegiatan sosial, pemberdayaan, ziswaf, humas dan promosi termasuk digitalisasi koperasi BMI (Kopsyah BMI Mobile dan Doit BMI). Sejumlah poin penting RK-RAPB BMI Tahun Buku 2021 adalah menargetkan pertumbuhan Kopsyah BMI maksimal 10 persen di tahun 2021. 

 

Kopsyah BMI berencana untuk tidak membuka cabang baru guna memfokuskan penambahan dan peningkatan layanan untuk anggota tahun depan. Kamaruddin mengapresiasi kantor cabang Taktakan, yang selama Pandemi mampu mencatatkan anggota baru lebih dari 2.000 orang. 

 

Sektor riil, semua sektor bisnis di Kopmen BMI ditargetkan membukukan laba pada 2021. Duapuluh cabang baru Kopsyah BMI dipacu untuk meningkatkan jumlah anggotanya sesuai target. 

 

Dalam kesempatan itu, Kamaruddin Batubara juga menunjuk manager area Yanita Nurmala yang telah mengabdi 14 tahun di BMI menjadi Manajer Pendanaan Kopsyah BMI. ”Bukan karena usia, bukan karena hal lain, tapi karena kompetensi”. 

 

Pada 2021, BMI berencana membangun Kantor Cabang Kemiri, Kabupaten Tangerang dan partisi kantor pusat. Pembangunan dilaksanakan oleh Divisi Konstruksi dan Toko Bangunan Kopmen BMI. BMI juga berencana membangun pabrik bio ethanol, pabrik pupuk hayati dan air mineral.  Pabrik bio ethanol dan pupuk hayati akan dibangun di lahan BMI di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang dengan badan hukum koperasi. 

 

”Kita terus memperjuangkan agar mandiri dalam permodalan, berkarakter dalam pemberdayaan dan bermartabat dalam pelayanan. Karenanya kita harus melayani dengan hati dan nurani. Kita sudah membangun Rumah Siap Huni Gratis sebanyak 275 unit dan itu akan terus kita tingkatkan tahun depan,” pungkas Kamaruddin. 

 

(PRIO)

Kategori
DINAMIKA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar