Harkopnas Momentum Perkuat Komitmen

Perayaan hari koperasi nasional (Harkopnas) ke 75 masih akan semarak hingga akhir Juli mendatang. Di luar keniscayaan seremoni, Harkopnas bisa dijadikan momentum untuk memperkuat komitmen melanjutkan impian Bung Hatta soal keadilan ekonomi.

Hal itu dikemukakan oleh Ketua Dewan Pakar Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Prof. DR. H.  Jimly Asshiddiqie, SH, kala menyampaikan sambutan di acara ziarah di makam Bapak Koperasi Indonesia DR. Muhammad Hatta, di TPU Tanah Kusir, Selasa (12/7).

Kita pada pagi hari datang ke makam Bung Hatta, pertama, untuk sekali lagi berdoa kepada Allah bagi almarhum Bapak DR. Muhammad Hatta beserta Ibu di surga, Insyaa allah. Kita mengheningkan cipta sambil mendoakan segala yang terbaik untuk pahlawan nasional bangsa kita, Bapak Koperasi Indonesia Bung Hatta,” papar Jimly yang pernah menjabat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Ditambahkan, para peserta zuiarah datang untuk saling mengingatkan antar sesama generasi penerus akan pelajaran-pelajaran tentang kearifan, tentang perjuangan, dan tentang pengabdian. Yang sangat penting untk diteladani dari Bung Hatta sebagai Bapak Perekonomian Bangsa.

“Kita datang untuk terus memperkuat komitmen, tekad guna melanjutkan impian Bung Hatta yang belum terwujud terutama terkait dengan gerakan ekonomi kebersamaan, ekonomi kekeluargaan, ekonomi gotong royong berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang hingga kini belum disadari pentingnya dan sungguh-sungguh dijalankan oleh generasi penerus kepemimpinan bangsa,” papar Jimly.

Kepada segenap tokoh yang hadir pada kesempatan upacara ziarah Hari Koperasi ke 75 pada hari ini mari kita semua di depan makam Bapak Koperasi Indonesia Bung Hatta, bertekad untuk mewujudkan impian nasional bangsa kita menggerakan koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi ekonomi Indonesia berdasrakan Pancasila        

Di tengah skeptisisme seremoni Harkopnas yang cenderung banal. Bung Hatta dalam buku “Membangun Koperasi, Koperasi Membangun”, sempat mengemukakan urgensi peringatan hari koperasi. “Apa gunanya hari peringatan? Bukanlah untuk beramai-ramai serta memperbanyak hari libur yang sudah terlalu banyak jumlahnya. Melainkan untuk jadi pendorong bekerja lebih giat menuju cita-cita. Hari peringatan bukanlah semata-mata suatu hari yang diadakan sekali setahun untuk menoleh ke belakang, guna memperingati apa yang telah dikerjakan. Hari peringatan hendaklah terutama dipahamkan sebagai suatu saat memandang ke hadapan, ke masa datang. Suatu saat untuk menginsafkan diri tentang apa yang belum terlaksana daripada cita-cita. Saat untuk memperbarui tenaga dan memperkuat, guna mencapai cita-cita itu,” tulis Bung Hatta.

Sebagai suatu bangsa yang berpuluh-puluh tahun berjuang menentang imperialisme dan kolonialisme, kita mempunyai idealisme, cita-cita tinggi tentang dasar hidup kita. Kita ingin melihat bangsa kita hidup makmur dan sejahtera, bebas dari kesengsaraan hidup. Idealisme kita itu terpancang dalam Undang-Undang Dasar: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas keleluargaan “. Azas kekeluargaan itu ialah koperasi! Perkataan Undang-Undang Dasar ini bukanlah hanya suatu pernyataan daripada idealisme bangsa kita, tetapi juga suruhan untuk bekerja ke jurusan itu. Suatu perekonomian nasional yang berdasar atas koperasi. inilah idealisme kita”. (Edi Supriadi).

 

Kategori
DINAMIKA

Artikel Terkait

Komentar

  • Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar